Lewoleba – Komando Resor Militer (Korem) 161/Wirasakti Kupang menurunkan tim Badan Pelaksana (Balak) Aju Kodam untuk membantu penanganan pengungsi korban letusan gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata.
Tim ini nantinya akan menangani kebutuhan dasar pengungsi di posko utama eks kantor Bupati Lembata, di antaranya manajemen penerimaan dan distribusi logistik bantuan, penanganan kesehatan termasuk pendirian MCK darurat dan menggelar dapur lapangan sebanyak 3 set.
“Ahli teknisnya sudah didatangkan ke sini. Personil yang mengawali nanti akan datang ke sini, akan mengatur sistem atau manajemen pergudangan dari alur penerimaan bantuan sampai dengan pengeluaran dan distribusi,” kata Dandim 1624/Flotim, Letkol Czi Imanda Setyawan di Lewoleba, Rabu (2/12/2020).
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir potensi penanganan pengungsi yang kurang efektif dan efisien, seperti logistik yang tertumpuk di gudang dan posko pengungsian yang kurang tertata dengan baik.
Imanda menjelaskan, setelah memantau keadaan lapangan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lembata, tim ini akan melakukan penanganan pengungsi sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
“Nanti kita akan tata semuanya, mulai dari dapur sampai posko pengungsian. Teman-teman BPBD (Lembata) dan relawan akan kita ajak untuk membantu tugas penanganan ini sesuai SOP,” ungkap Imanda
Terkait penanganan kesehatan di posko pengungsi, Imanda menjelaskan dokter dari TNI sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata terkait logistik obat-obatan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, tim Balak Aju Kodam juga akan mendirikan tempat MCK darurat di empat lokasi di posko pengungsian.
Tim ini mulai bekerja efektif pada Jumat (4/12) yang akan datang, setelah semua persiapan sarana pra sarana mulai didatangkan. Sarana tersebut di antaranya dapur lapangan sejumlah 3 set dan persiapan material pembuatan MCK darurat.
Pihak TNI AD juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Lembata untuk teknis lapangan pengungsi. Sementara itu, sebanyak 20 personil TNI-AL dari Pangkalan TNI-AL (Maumere) sudah diturunkan untuk membantu operasi ini.
Imanda juga berharap dukungan dari masyarakat Lembata dan para relawan agar dapar bekerjasama untuk meningkatkan penanganan pengungsi letusan Gunung Api Ile Lewotolok, untuk memastikan mereka tidak kelaparan, tetap sehat dan tidak mengalami stres.
“Kasihan para pengungsi, mereka sudah kesulitan karena bencana, jangan kita buat mereka tambah stres,” ungkap Imanda. Dia memastikan, semua posko pengungsian akan ditata ulang, dengan manajemen penjagaan yang ketat sehingga tidak semua orang bisa keluar masuk dengan bebas.