Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik sering disebut Ring of Fire merupakan deretan wilayah yang berada di sepanjang cekungan samudra pasifik yang ditandai dengan adanya gunung berapi aktif dan gempa bumi yang sering terjadi (sekitar 90 persen gempa bumi yang terjadi dan 81 persen peristiwa gempa bumi terbesar).
Deretan wilayah ini membentuk jalur yang mirip dengan gambar tapal kuda dengan panjang jalur sekitar 40.000 KM yang membentang dari barat daya Amerika Selatan bagian timur hingga sebelah tenggara benua Australia di sebelah barat.
Jalur Ring of Fire terbentuk akibat pergerakan antar lempeng tektonik. (Teori Lempeng Tektonik : Bumi tersusun dari lempeng samudera, lempeng benua maupun gabungan lempeng samudera dan benua.
Lempeng-lempeng ini mengapung di atas mantel bagian bawah bumi, astenosfer dan inti luar bumi. Lempeng samudera akan cenderung tenggelam dan lempeng benua akan cenderung berada di permukaan.
Bumi memiliki 7 lempeng utama yaitu Lempeng Afrika (Lempeng Benua), Lempeng Antartika (Lempeng Benua), Lempeng Indo-Australia (Lempeng Benua), Lempeng Eurasia (Lempeng Benua), Lempeng Amerika Utara (Lempeng Benua), Lempeng Amerika Selatan (Lempeng Benua), Lempeng Pasifik (Lempeng Samudera) dan banyak lempeng – lempeng kecil lainnya yang terbentuk dari perpecahan lempeng-lempeng besar.
Pergerakan antar lempeng ini disebabkan oleh adanya arus konveksi yaitu perpindahan energi panas yang terjadi di lapisan astenosfer bumi. Karena setiap lempeng bergerak, maka disetiap batas antar lempeng akan menimbulkan interaksi berupa benturan, saling menjauh atau pergeseran.
Interaksi antar batas lempeng inilah yang kemudian mengakibatkan berbagai dinamika di bumi berupa perubahan morfologi yaitu perubahan makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan, adanya aktivitas vulkanisme, gempa bumi, tsunami dan lain sebagainya).
Di sisi timur, Cincin Api terbentuk akibat lempeng Nazca dan lempeng Cocos bertumbukan mendorong lempeng Amerika Selatan ke arah barat. Lempeng Pasifik dan lempeng kecil Juan de Fuca terdorong ke bawah lempeng Amerika Utara.
Di sisi utara, lempeng Pasifik bergerak kearah barat laut terdorong kebawah busur vulkanik Pulau Aleutian. Dibagian barat, lempeng Pasifik terdorong sepanjang Semenanjung Kamchatka-Kurile diselatan Jepang. Di bagian selatan, lempeng Pasifik bertumbukan dengan banyak lempeng-lempeng kecil, yang terbentang dari Kepulauan Mariana, Philipina, Bougenville, Tonga sampai Selandia Baru.
Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik adalah Selandia Baru, Palung Kermadec, Palung Tonga, Palung Bougainville, Indonesia, Kepulauan Melayu, Palung Sunda, Kepulauan Filipina, Palung Filipina, Pulau Taiwan, Palung Taiwan, Palung Yap, Palung Mariana, Palung Izu Bonin, Palung Ryukyu, Kepulauan Jepang, Palung Jepang, Palung Kurile, Palung Aleutia Alaska, Pegunungan Pantai Pasifik (Pasific Coast Range), Palung Amerika Tengah, Amerika Tengah dan Pegunungan pantai Pasifik di Amerika Selatan.
Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.
Selain itu Indonesia juga terletak di antara Cincin Api dan Sabuk Alpide (wilayah paling aktif seismik kedua di dunia, setelah sabuk lintas-Pasifik/Cincin Api Pasifik “Ring of Fire”, dengan 17 persen dari gempa bumi terbesar di dunia) yang membentang dari Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra Atlantik.
Kondisi geografis Indonesia ini mengakibatkan Indonesia dinilai sebagai wilayah dengan rawan bencana letusan gunung api, gempa bumi dan tsunami.
Namun salah satu contoh dari sisi baik kondisi geografis Indonesia ini adalah, Indonesia memiliki wilayah yang subur dan kaya secara hayati akibat debu dari letusan gunung berapi.
Disadur dari berbagai sumber