Nele Lamadike – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Nusa Tadon (Panusa) Malang menyerahkan sejumlah bantuan bagi korban banjir bandang di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (24/4).
Bantuan yang dihimpun dari warga Kota Malamg ini diterima dengan penuh syukur oleh petugas di posko utama pengungsi Desa Nele Lamadike.
Selain di Nele Lamadike, mereka juga menyalurkan bantuan berupa pakaian layak pakai dan sembako ini ke Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado dan Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian, warga Malang Raya kepada korban banjir bandang di pulau Adonara yang disalurkan melalui Posko Peduli Adonara Panusa Malang,” kata Ronald Lamalewa, Koordinator Posko kepada BentaraNet.
Banjir bandang yang menerjang pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada Minggu (4/4) lalu ini menyebabkan 74 korban meninggal dunia, 2 orang hilang, dan ratusan rumah rusak berat tertimbun material longsor dan hanyut diseret banjir bandang.
“Hal inilah yang menggerakan warga Malang Raya untuk menyalurkan bantuan melalui Posko Peduli Adonara Panusa Malang yang berada di Kota Malang, Jawa Timur,” ungkap Ronal.
Tidak hanya Panusa Malang, sejumlah organisasi mahasiswa daerah dan nasional juga turut andil menghimpun dana dari masyarakat Malang Raya pasca banjir bandang ini.
“Melalui media ini kami juga mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak di Malang Raya yang telah menghimpun bantuan ini ke Adonara. Saat ini bantuan tersebut sudah terdistribusi ke posko posko di lokasi bencana,” ucap Ronal.
Kepala Desa Lamanele, Pius Pedang mengatakan, saat ini pemerintah desa sedang menyiapkan skema penanganan pasca bencana untuk pengungsi selama enam bulan ke depan. Satu di antaranya adalah menyiapkan sembako dan obat-obatan untuk para pengungsi hingga enam bulan ke depan.
Enam bulan ini merupakan masa dimana warga bertahan di posko utama pengungsian sambil menunggu rumah mereka dibangun pemerintah. Meski demikian, pemerintah desa juga tidak menahan para pengungsi yang memilih kembali ke rumah mereka atau keluarga mereka.
“Tetapi sembako tetap kami salurkan ke rumah-rumah yah. Sehingga ke depan kami tetap masih mengharapkan uluran tangan dari semua pihak ditambah dengan kemampuan pemerintah yang ada saat ini,” pungkas Pius.
Saat ini Pemerintah Desa Nele Lamadike telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang terdampak banjir bandang pada Minggu (4/4) lalu. (Red)