Larantuka – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Flores Timur selama tahun 2021 hanya mencapai Rp 65 juta dari target Rp 110 juta. Ini berarti persentase pencapaian PAD dari OPD tersebut sekitar 50 %.
Kepala Disparbud Kabupaten Flores Timur, Petrus Pemang Liku, Selasa (01/3/2022) mengatakan, alasan utama tidak tercapainya target PAD yang disumbangkan OPD ini untuk daerah pada tahun 2021 dikarenakan kondisi masa pandemi Covid-19.
Selain itu di OPD-nya juga hanya terdapat empat sumber potensial yang mampu menyumbang PAD untuk daerah selama ini, yakni Wisata Air Panas Oka, Pantai Asam Satu Beach, Pantai Deri Adonara dan Pantai Riangsunge Solor.
“Alasan PAD tidak mencapai target dikarenakan potensi kita hanya pada wisata pantai yang terdapat pada empat sumber potensial. Namun dengan kondisi pandemi yang semakin mempersulit pencapaiannya,” ucap Pemang Liku.
Sementara itu hingga saat ini tenaga kontrak yang bekerja di Disparbud Flores Timur sebanyak 23 orang digaji per bulan sebesar Rp 800 ribu.
“Tenaga kerja di Dinas sebanyak 23 orang dengan gaji perbulan sebesar Rp 800 ribu, ya total setahun 23 x 800 maka pengeluaran daerah sebesar Rp. 220.800.000,” ujarnya.
Dibandingkan target PAD yang hanya mencapai Rp 65 juta per tahun 2021 atau hanya 50 persen, pengeluaran daerah untuk membiayai upah tenaga kontrak sangat fantastis.
Diketahui selama bulan Februari 2022, Disparbud Flotim telah merekrut empat tenaga kontrak baru untuk mengisi kekosongan empat tenaga kontrak lama yang berhenti bekerja.
Hal tersebut diakui langsung kepala Disparbud bahwa telah merekrut tenaga baru menggunakan SK Kepala Dinas.