Lewolaga – Sebanyak tujuh Perpetu dan delapan belas Maior Domu bersama keluarga masing-masing merayakan misa perdana untuk memulai menapaki ziarah permesa selama setahun menuju hari puncak prosesi Semana Santa Jumad Agung, pada Hari Raya Paskah tahun 2023.
Misa perdana yang berlangsung di Kapela Menino Jesus, Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur pada Jumat, 29 April 2022 ini dipimpin Kepala Pastor Paroki St. Maria Imaculata Lewolaga, Romo Marselinus Moi, MSF.
Romo Marselinus mengatakan merupakan awal permesa dari tujuh Perpetu dan delapan belas Maior Domu dalam menapaki segala ujud doa (permesa) selama setahun menuju prosesi Semana Santa Jumat Agung 2023, misa juga mengenang kembali Santa Katarina.
“Misa kali ini kita merayakan dan mengenang Santa Katarina, juga untuk ketujuh Perpetu dan kedelapan belas Maior Domu memulai awal ziarah permesa mereka,” ucapnya.
Dalam kotbahnya imam yang akrab disapa Romo Moi ini mengatakan bahwa injil yang didengarkan sangatlah inspiratif dalam memulai doa bersama.
“Bacaan injil yang kita dengar sangatlah inspiratif terutama bagi kita (Perpetu dan Maior Domu, red) yang memulai doa bersama untuk syukur, permohonan dan ujud kita sepanjang setahun ini.”
“Karena sesungguhnya mujizat itu terjadi karena dalam kebersamaan seperti yesus memberi makan 5000 orang,” ungkapnya.
Selain itu dikatakan juga bahwa kekuatan terbesar ada pada doa, karena melalui doa kita akan memetik atau menemukan sesuatu yang luar biasa.
“Salah satu hal yakni mengasah kepekaan dan syukur menjadi utama. Ketika syukur dipanjatkan maka yang lain akan mengikuti. Ketika mengalami tantangan maupun kesulitan apapun lalu saya percaya itu hanya sebuah ujian dan tantangan,” jelas Romo Moi.
Dia memberikan sebuah pertanyaan reflektif apakah kita berhenti dalam menghadapi tantangan, kalah dengan tantangan yang ada di depan atau sakit dan penyakit yang dihadapi.
Berdasarkan rincian enam Perpetu sebagai pemilik Padu Beleng atau Punto Dama dari keenam armida dan satu Perpetu pemilik Lilin Paskah yang menempati armida di dalam gereja.
Sementara itu ada delapan belas Maior Domu yakni orang yang melakukan permesa selama setahun penuh hingga prosesi Jumad Agung.
Prosesi Semana Santa di Desa Lewolaga memiliki enam armida, dimana setiap armida memiliki tiga orang Maior Domu setiap tahun.
Para Perpetu dan Maior Domu memulai doa bergilir selama setahun hingga pada pekan Jumat Agung pada tahun berikutnya.
Pantauan BentaraNet, usai perayaan misa perdana, langsung dibacakan jadwal doa bergilir setiap Maior Domu dan Perpetu dengan jadwal doa dua kali dalam sebulan. ***