Lewoleba – KM Sirimau milik PT Pelni karam di selat sempit antara tanjung Tuak Ile Ape, Pulau Lembata dan Pulau Adonara pada Selasa, 17 Mei 2022 Pukul 14.31 WITA.
Namun hingga siang ini badan kapal yang memuat 55 ABK dan 784 penumpang ini belum dapat dievaluasi karena air laut masih dalam keadaan surut.
Kepala Syabandar Pelabuhan Laut Lewoleba Abdul Syukur mengatakan kapal dapat dievakuasi menunggu air laut di wilayah periran ini dalam kondisi pasang.
Meski demikian, Syukur mengatakan tim gabungan Basarnas Maumere, TNI-AL, TNI-AD, POLAIR, Syahbandar dan mitra kerja PT Pelni lainnya sedang berupaya melakukan evakuasi atau penarikan kapal ini menggunakan kapal roro KM Gandha Nusantara 14 yang juga milik PT Pelni.
“Lagi sementara lakukan evakuasi kapal. Dan mudah-mudahan air pasang di siang ini bisa ada perubahan,” kata Syukur melalui pesan WhatsApp kepada BentaraNet.
Kepala Cabang PT Pelni Larantuka, Damli memastikan para penumpang di dalam kapal dalam keadaan selamat. Mereka telah mendapatkan sosialisasi dari pihak PT Pelni agar tidak panik menghadapi situasi ini.
“Kami pastikan pelayanan terhadap penumpang tetap berjalan dengan aman dan lancar seperti biasa, termasuk semua kebutuhan makan minum mereka,” kata Damli ketika ditemui BentaraNet di Pelabuhan Laut Lewoleba.
Upaya untuk mengevaluasi kapal beberapa kali telah dilakukan tim gabungan, sejak Selasa malam pada Pukul 22.00 WITA. Selanjutnya percobaan evakuasi kembali dilakukan pada Rabu Pukul 01.00-03.30 WITA.
Namun upaya ini masih menemui kendala karena air laut masih dalam keadaan surut.
“Ini kehendak alam dan kita tidak bisa prediksi. Di sini tempat pertemuan tiga arus yang sangat sulit untuk ditebak. Biasanya kapal-kapal Pelni seperti KM Siguntang yang lain bisa melintas. Tapi kali ini arusnya sulit untuk ditebak,” pungkas Damli. ***