NAGEKEO – Berada di wilayah yang sangat terisolir dari akses infrastruktur jalan, listrik dan lainnya, tidak membuat dusun kecil ini tertinggal dari aspek kesehatan. Dusun ini berhasil menekan angkat stunting yang cukup besar. Dusun itu yakni Keliwatuwea, Desa Keli, Kecamatan Aesesa, Nagekeo.
Salah seorang tenaga kesehatan ( Bidan Desa, red ) yang bertugas di Dusun Keliwatuwea, Yustina Maksimiliana Bhoko, mengatakan, angka stunting di dusun Keliwatuwea tren menurun dari sebelumnya. Angka stunting pada anak saat ini tercatat tersisa 6 orang dari 13 orang yang mengalami stunting dengan jumlah sasaran bayi balita sebanyak 22 orang.
” Angka Stunting di Dusun Keliwatuwea terus menurun. 8 anak sudah berhasil diatasi kasus stunting. Jadi sisa 6 orang anak ” ungkap Dia.
Dijelaskannya, tren menurun angka stunting yang dialami pada anak di dusun Keliwatuwea, dikarenakan kerjasama semua masyarakat di dusun tersebut yang secara bersama sama memberikan motivasi dan dorongan untuk menjalankan pola hidup sehat dan masyarakat setempat telah sadar akan pentingnya kesehatan.
” Masyarakat juga sudah sadar akan pentingnya hidup sehat. Hal ini terbukti setiap ada pemeriksaan kesehatan masyarakat selalu hadir ” ungka Dia.
Selain kesadaran masyarakat, lanjut Yustina, terdapat program Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ), khususnya bagi anak stunting. Dana tersebut berasal dari dana desa dan juga yuran posyandu bulanan. Pemberian makanan tambahan dilakukan setiap Minggu selama 3 bulan serta pemberian susu dan telur yang dilakukan sekali dalam seminggu. Diharapkan, stunting di dusun Keliwatuwea berada pada angka nol dan bahkan bertekat tidak akan terjadi lagi stunting.
” Progam pemberian makan tambahan ini juga salah satu faktor menekan terjadinya stunting. Selain itu juga pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu faktor pencegahan stunting khususnya bagi ibu hamil. Untuk angka Kematian ibu dan anak di Dusun Keliwatuwea tidak pernah terjadi ” jelas Yustina.(***)