Laranwutun – Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok Kabupaten Lembata mengimbau warga untuk tetap tenang namun waspada terhadap aktivitas vulkanik gunung api Ile Lewotolok.
Beberapa hari terakhir, intensitas erupsi gunung api Ile Lewotolok meningkat dengan skala yang lebih besar dari hari-hari sebelumnya.
“Untuk sementara gunung ini masih dalam fase erupsi. Untuk masyarakat sendiri diimbau untuk tidak masuk dalam radius yang direkomendasikan oleh PVMBG yaitu 3 kilometer dari puncak kawah gunung Ile Lewotolok,” kata Jefri Pugel, petugas PPGA Ile Lewotolok di Waipukang, Desa Laranwutun, Sabtu, 2 Juli 2022.
Laporan PPGA Ile Lewotolok pada tanggal 2 Juli 2022 Pukul 12.00 – 18.00 WITA, terjadi letusan tujuh kali disertai gempa dan gemuruh dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah.
Khusus warga Desa Jontona, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam rsdius 3,5 kilometer dari puncak kawah, sedangkan warga Desa Lamawolo dan Lamatokan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak kawah.
Bahaya berupa lontaran material lava pijar dan guguran lava yang menyebabkan awan panas menjadi ancaman serius bagi warga di tiga desa ini.
Di sisi lain Jefri juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti rekomendasi yang dianjurkan PPGA Gunung Api Ile Lewotolok dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Untuk bunyi-bunyian seperti dentuman dan gemuruh itu wajar terjadi pada gunung api yang sementara erupsi. Untuk masyarakat sendiri kami mengimbau supaya tetap tenang, mengikuti rekomendasi yang sudah dianjurkan oleh pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi,” kata Jefri.
“Terus masyarakat yang berada di dalam kawasan rawan bencana untuk selalu mengikuti perkembangan aktivitas gunung ile lewotolok yang bersumber dari pos pengamatan dan juga PVMBG dan tidak mempercayai isu-isu hoaks yang tersebar di media sosial,” pungkas Jefri. ***