Lewoleba – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Anselmus Bahy menepis isu bahwa semua guru PNS ditarik sari semua sekolah swasta di Lembata.
“Tidak benar itu. Bahwa ada mutasi iya,” kata Ansel Bahy saat menghadiri acara Pengumuman Kelulusan Kelas IX dan Pembagian Lapor Pendidikan SMP Katolik Don Bosco Lewoleba, Rabu, 15 Juni 2022.
Usut punya usut, ternyata isu ini mencuat setelah Pemerintah Lembata berencana melakukan mutasi para guru sesuai dengan kebutuhan rombongan belajar dan jumlah siswa
Ansel mengatakan pemerintah punya kewajiban untuk memerhatikan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh masyarakat termasuk yayasan-yayasan yang menaungi sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP.
Di sisi lain, Ansel juga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan mutasi agar sebaran guru PNS di Lembata adil sesuai kebutuhan sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri.
Apalagi saat ini, sesuai dengan analisis kebutuhan, Kabupaten Lembata masih kekurangan 674 guru negeri.
“Maka asas keadilan terpaksa kita harus lihat. tidak pemerataan, bahwa ini kita sama ratakan, tidak. Tergantung rombongan belajarnya, tergantung jumlah siswanya seperti apa kita tempatkan di sana,” ucap Ansel.
Oleh karena itu, dia meminta para guru yang berstatus PNS agar selalu siap ditempatkan di sekolah mana pun di Kabupaten Lembata.
Mutasi ini dilakukan semata-mata untuk memenuhi asas keadilan dan kebutuhan sekolah sesuai jumlah siswa dan jumlah rombongan belajar.
“Maka ada bapa ibu guru yang ada mulai gelisah karena ada informasi bahwa akan ada mutasi, ya memang iya. Karena memang sekolah ada yang sampe di Dulir ada yang sampai di Tobotani,” imbuhnya.
“Bukan hanya sekolah ada di Lewoleba, sehingga pasti ada pergeseran-pergeseran.
Ada sekolah negeri yang guru negerinya cuma satu. Karena aturan dana BOS bendaharanya harus guru negeri maka kepala sekolah terpaksa jadi bendahara. Kasihan kan?,” pungkasnya. ***