SoE – Komite Penyandang Disabilitas (KIPDA) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) didampingi Ketua DPRD Kabupaten TTS menyambangi penyandang disabilitas di Desa Lelobatan dan Desa Tomanat, Kecamatan Mollo Utara, Rabu (30/9/2020).
Kunjungan silahturahmi itu merupakan agenda bulanan KIPDA TTS untuk melihat secara langsung kondisi dan mendata kebutuhan kaum difabel yang ada di Kabupaten TTS.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, KIPDA TTS juga menyuarakan tentang perlindungan terhadap kaum disabilitas, terutama perlindungan terhadap anak-anak perempuan usia reproduksi yang memiliki hambatan.
Ketua KIPDA TTS, Imenuel Nuban dalam kesempatan itu mengajak masyarakat agar tidak menstigmatisasi kaum disabilitas dengan kata cacat.
Menurutnya, diksi cacat itu hanya bisa digunakan untuk benda mati. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, maka tak pantas disebut cacat.
“Mari kita belajar menghargai saudara kita yang disabilitas sebagai manusia yang seutuhnya,” kata Ima sapaan akrabnya.
Ima meminta masyarakat untuk tidak mendiskriminasi penyandang disabilitas dengan sebutan-sebutan yang tidak manusiawi.
“Disabilitas bukan aib. Disabilitas adalah potensi karena ada bakat tertentu yang tidak dimiliki oleh orang normal,” jelas Ima.
Kehadiran Ketua DPRD Kabupaten TTS, Marcu Buana Mbau menjadi motivasi tersendiri bagi kaum disabilitas. Marcu yang juga adalah penyandang disabilitas menjadi bukti nyata bahwa disabilitas juga bisa berprestasi.
“Saya difabel tapi saya tidak pernah patah semangat,” kata Marcu.
Di hadapan para penyandang disabilitas, Marcu bercerita tentang perjuangannya mengenyam pendidikan yang tidak mudah. Ia mengatakan, saat duduk di bangku pendidikan SD, Ia selalu digendong saat berangkat sekolah. Begitu pula saat pulang sekolah.
“Dalam setiap kompetesi saya tidak mau malu dengan teman-teman saya yang normal. Saya mau bersaing dengan mereka dan saya bisa kalahkan mereka,” ujar Marcu.
Untuk itu, Marcu meminta para kaum disabilitas tidak patah semangat, tidak menyerah dengan kondisi yang ada. Dia berharap para kaum difabel bisa berbuat lebih dari keterbatasan yang dimiliki.
“Tetap semangat, terus berusaha jangan pernah menyerah. Biarpun kita punya keterbatasan tapi kita harus berusaha agar bisa menjadi berkat bagi sesama,” kata Marcu.
Dalam kunjungan itu, KIPDA Kabupaten TTS memberikan bingkisan berupa paket sembako bagi 80 orang penyandang disabilitas. Selain itu, KIPDA juga berbagi masker dan hand sanitizer.