Maumere – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo menyesalkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat terlanjur ditetapkan pemerintah pusat sebagai ikon atau Destinasi Pariwisata Super Premium di Indonesia. Padahal menurutnya, kawasan Flores secara keseluruhan memiliki potensi dan daya tarik pariwisata yang sangat baik.
Hal ini dikatakan Fransiskus saat penandatanganan Kerjasama Percepatan Pembangunan Daerah antara Kabupaten Lembata dan Sikka di gedung Sikka Convention Center (SCC), Maumere, Selasa (20/10/2020).
“Sebenarnya kita juga menyesal begitu cepat Labuan Bajo langsung menjadi ikon (pariwisata Flores). Harusnya destinasi Flores, karena kekayaannya itu adalah Flores, satu kesatuan yang utuh,” kata Bupati yang akrab disapa Roby Idong ini.
Menurut Roby, wilayah timur Flores seperti Sikka, Flores Timur, Lembata dan Alor memiliki daya tarik wisata alam dan kekhasan budaya yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan Komodo di Labuan Bajo.
Kabupaten Sikka dan Alor memiliki spot penyelaman dengan terumbu karang yang sangat indah dan kaya dengan biota laut, Flores Timur terkenal dengan Prosesi Semana Santa dan Lembata terkenal dengan tradisi Misa Leva dan penagkapan ikan paus secara tradisional.
Kekayaan wisata seperti ini harusnya menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi sebagai keutuhan kekayaan pariwisata kawasan Flores.
“Wisata itu bukan hanya tentang alamnya saja, tetapi ada roh ada jiwa masyarakat Flores, Lembata dan Alor. Itu kalau disatukan hebat. Kita tidak mau mendapatkan rembesan-rembesan saja tetapi kita juga harus beratraksi mempercantik diri, menyiapkan akses yang mudah ke wilayah ini,” tandas Roby.
Oleh karena itu, Roby menekankan pilihan kerjasama percepatan pembanguan daerah antara Kabupaten Lembata dan Sikka merupakan kebijakan yang tepat untuk memajukan pariwisata di kawasan timur pulau Flores.
Dia berjanji hasil penandatanganan kerjasama ini akan dipresentasikan di hadapan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Badan Pembangunan Nasional (Bapenas) untuk mendapatkan perhatian lebih jauh.
Pemerintah Kabupaten Lembata dan Sika juga telah menyepakati kerjasama percepatan pembangunan daerah di delapan sektor yakni perdagangan, ekonomi kreatif, pariwisata, perikanan, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan peternakan.
Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) ini dilakukan di hadapan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), angogota DPRD dan perangkat organisasi perangkat daerah (OPD) kedua kabupaten.
Labuan Bajo merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Premium yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Labuan Bajo hingga Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi objek wisata premium di mana hanya wisatawan kelas atas saja yang bisa menikmatinya.
Pembangunan infrastruktur di kabupaten paling barat Pulau Flores ini gencar dilakukan pemerintah pusat untuk mendukung program pencanangan Destinasi Pariwisata Super Premium ini. (Red)
Saya memang sependapat dengan pak Bupati, bahwa kekayaan serta keunikan alam Pulau Flores umumnya sangat banyak dan tidak kalah menarik dengan destinasi lainnya. Namun, saya berpikir bahwa penetapan Labuan Bajo sebagai Destinasi wisata Super Premium oleh Pemerintah Pusat adalah sebuah langkah yang tepat karena Labuan Bajo merupakan Pintu Masuk Utama bagi Wisatawan yang akan berkunjung ke Flores. Selain itu, mobilitas wisatawan di Labuan Bajo cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Pulau Flores oleh karena Daya Tarik Wisata utamanya yaitu TNK Komodo. Sehingga dengan demikian, yang perlu kita harapkan sekarang adalah Peran setiap Pemangku Kepentingan dari setiap wilayah di Pulau Flores untuk memanfaatkan kesempatan ini tanpa memikirkan ego kewilayahan.
Akses terus dibuka, kita pasti bisa. Terima kasih pak Bupati.