Lewoleba – Anak-anak di Paroki Kristus Raja Wangatoa, Kabupaten Lembata mendapatkan telur Paskah usai perayaan misa Paskah pada Minggu, 17 April 2022.
Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, RD Kristo Soge mengatakan, enam ratus telur Paskah yang dibagikan kepada anak-anak dan ibu hamil ini merupakan dukungan gereja Katolik untuk memerangi stunting di Lembata, khususnya di Kelurahan Selandoro dimana jumlah anak dengan kondisi stunting mencapai enam puluh orang.
Namun tahukah anda makna dan cerita telur Paskah ini, hingga sangat indentik dengan perayaan Paskah bagi umat Kristiani?
Dilansir dari liputanenamdotcom, munculnya telur Paskah dimulai dari abad kedua agama Kristen mulai disebarkan. Pada abad kedua tersebut, orang Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara.
Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan agama Kristen. Para penyebar ini menggunakan adat istiadat warga setempat agar ajaran mereka dapat diterima dengan baik. Salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter milik mereka dengan ajaran Kristen.
Festival tersebut berlangsung bertepatan dengan Hari Raya Paskah, di mana menjadi hari kebangkitan Kristus.
Ketika bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur,” maka hal ini diadaptasi oleh banyak kebudayaan. Karena menurut banyak kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan.
Tradisi Orang Mesir dan Orang Persia Kuno
Sementara itu, orang Mesir dan orang Persia Kuno memiliki tradisi menghias telur dan kemudian ditukarkan dengan temannya.
Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Hal ini menyebabkan pada abad kedua, gereja-gereja mulai merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus dengan simbol telur.
Makna Warna Merah dan Hijau
Orang Kristen Mesopotamia yang pertama kali mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus Kristus.
Setelah itu, telur yang dihias mulai populer, kebanyakan dilukis berwarna merah dan hijau. Makna dari warna merah yakni melambangkan warna darah Yesus Kristus.
Sementara itu, warna hijau menjadi lambang dari tuans-tunas baru yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi. ***