Lewoleba – Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday memerintahkan Inspektorat Daerah Kabupaten Lembata untuk mengaudit pengadaan bahan makanan untuk kepentingan suplai gizi bagi tenaga kesehatan dan pasien di RSUD Lewoleba.
Hal ini dikatakan Thomas saat melakukan sidak di Unit Gizi RSUD Lewoleba pada Kamis (5/8/2021) siang. Thomas mengatakan, dirinya mendapatkan banyak laporan terkait penyediaan bahan makanan bergizi untuk tenaga kesehatan dan pasien di RSUD Lewoleba yang tidak sesuai.
Saat melakukan sidak, Thomas mencecar para petugas di unit gizi dengan berbagai pertanyaan. Dia menemukan menu makan siang yang disiapkan untuk pasien dan tenaga kesehatan yang sudah disiapkan di atas meja adalah nasi, telur dan sayur sawi.
Padahal menurut informasi yang diterima, menu makan siang untuk asupan gizi bagi tenaga kesehatan adalah nasi, daging dan sayur.
“Hari ini saya temukan seperti ini berarti apa yang disampaikan oleh beberapa orang yang memberi tahu saya itu betul. Berarti kondisi ini berlangsung begini terus menerus oleh pihak ketiga. Inilah cara kerja kita,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, Thomas memerintahkan Kepala Inspektorat Daerah, Abdul Fatah Sarabiti dan Direktur RSUD Lewoleba, dr Bernadus Yosep Beda yang hadir pada saat itu untuk mengevaluasi kerjasama terkait pengadaan bahan makanan untuk unit gizi.
“Pak inspektorat saya minta dievaluasi ini. Pak Direktur evaluasi. Apakah sesuai dengan alokasi anggaran atau tidak. Karena informasi yang masuk ke saya diakui oleh pak pengelola. Pagi telur satu dengan nasi, siang telur kadang-kadang ada tambahan daging atau ikan. Kalau tidak ya pagi siang sore malam semuanya telur,” kata Thomas.
Tidak hanya mengevaluasi kerjasama, Thomas juga meminta Direktur RSUD Lewoleba untuk mengevaluasi anggaran pengadaan makanan berigizi untuk tenaga kesehatan dan pasien di RSUD Lewoleba.
“Nakes-nakes kita ini garda terdepan. Mereka harus banyak gizinya selain viatmin tapi makan minum. Dia garda terdepan, benteng ini. Bayangkan sekian banyak nakes yang sakit yang positif karena memang daya tahan tubuhnya lemah,” ungkapnya.
Menurut pengakuan analis gizi di unit gizi, mereka terpaksa mengganti daging dengan telur atau ikan karena dalam kondisi tertentu saat daging sangat langka di pasar.
Namun Thomas mengatakan hal tersebut merupakan urusan pihak ketiga yang sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan pemerintah.
“Itu urusan pihak ketiga bukan urusan ibu. Harus dibedakan yah. Urusan ibu adalah ini sesuai dengan gizi hari ini atau tidak,” kata Thomas.
Kepala Unit Gizi, Markus Maleng mengatakan, pengadaan makanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di RSUD Lewoleba sudah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. “Semua ada lengkap daging masih dalam proses saat ini. Telur ini hanya tambahan,” ungkapnya.
Pantauan BentaraNet, beberapa petugas di dapur tampak sedang menyiapkan ayam goreng untuk para tenaga kesehatan dan pasien siang itu. (Red/Prokopim Setda Lembata)