Detusoko Barat – Kepala Desa Detusoko Barat Ferdinandus Watu mendorong pemerintah untuk membuka ruang kolaborasi bagi anak muda lewat kerja-kerja kreatif.
Ruang kolaborasi untuk anak-anak muda yang kreatif ini menurutnya sangat penting untuk mendukung pembangunan di setiap wilayah.
Tidak hanya itu, peran pers menurutnya juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan pentaheliks pembangunan Indonesia dari desa.
Hal ini dikatakan pria yang akrab disapa Nando Watu ini saat kegiatan Workshop Penguatan Kepemimpinan dan Komunitas, Jejaring Pemimpin Perempuan Muda Inspiratif NTT di Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, Rabu (5/10/2022).
Pendiri Komunitas RMC ini mengatakan, gerakan pemuda saat ini sudah bertranformasi dalam ruang-ruang kreatif, untuk terlibat aktif dalam mengisi pembangunan di desa.
“Kita perlu menggandeng komunitas dan tentunya peran media menuju pentaheliks,” kata Nando.
Dia juga mendorong para peserta untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan semua pihak termasuk pemerintah untuk mewujudkan kolaborasi yang apik demi kemajuan bersama.
Sementara itu Bupati Ende Djafar Achmad saat menbuka kegiatan workshop ini, mengapresiasi kegiatan yang digagas secara kolaboratif ini.
Dia mengatakan pemerintah tetap memberikan ruang kepada orang muda kreatif yang turut membangun Kabupaten Ende.
“Saya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada semua komunitas yang telah memilih Ende, khususnya di Desa Detusoko Barat. Di Ende, anak anak muda yang kreatif kita sediakan tempatnya,” kata Djafar.
“Ende yang terkenal dengan taman renungan Bung Karno dan beberapa ruang terbuka publik lainnya harus ada ruang untuk anak muda di sana. Ini sedang kita kembangkan,” pungkasnya.
Direktur RSBI Yahya Ado mengatakan banyak hal yang telah digali oleh para peserta perwakilan dari 16 komunitas yang mengikuti workshop ini.
Menurutnya, dengan berjejaring orang muda di NTT bisa mewujudkan mimpi yang berangkat dari segala kegelisahan mereka, juga bisa menemukan semangat kepemimpinan di dalam diri mereka.
Dia menjelaskan workshop yang sudah dilakukan sebanyak dua kali ini bertujuan untuk meningkatkan pentingnya berjejaring dan berbagi ide-ide untuk pengembangan diri kepemimpinan khususnya organisasi kaum muda perempuan untuk mencapai visi, passion dan mimpi mereka.
Workshop kedua ini mengambil tema “Tumbuh Kuat, Memperkuat Peradaban” dan akan berfokus pada bagaimana membangun jiwa kepemimpinan yang berkarakter dan beradab (Leadership Character Building), membangun jati diri organisasi/komunitas yang unik dan berkemajuan dan menemukan passion melalui pembelajaran pada role model.
Kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Rumah Solusi Beta Indonesia (RSBI) berkolaborasi dengan Remaja Mandiri Comunity (RMC) Detusoko Barat dan didukung The Samdhana Institute ini digelar selama tiga hari sejak Selasa-Kamis (4-6/10/2022).
Enam belas perwakilan komunitas yang mengikuti kegiatan ini yakni Komunitas Sanggar Alegra dan Komunitas Petani Milenial dari Lembata, Komunitas Suara Perempuan Alor (Super) dan Komunitas Gereja Tangguh Bencana dari Alor, Komunitas Baca Mataleza dan Yayasan Lumbung Kreatif Inofatif dari Nagekeo, Komunitas Remaja Mandiri, Tenun In dan Komunitas Maiziru Managemenet dari Ende, Komunitas PAPHA dari Sikka, Komunitas Pustaka Bambu dan Kelompok Tenun Geka Waka dari Flores Timur, Komunitas Embun Mollo dari TTS, dan Komunitas Rumah Mentari dan Adventure Inklusi dari Kota Kupang, serta Komunitas Soke dan Sekolah Alam dari Kabupaten Kupang. ***