NAGEKEO _ Upaya meningkatkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Nagekeo, kelompok Tani Rowet Permai, Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Nagekeo, mengoptimalkan lahan Non Rawa dengan berbagai usaha tanaman pertanian. Kegiatan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan saluran irigasi oleh Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni, Plt. Kadis Pertanian Primus Nuwa bersama staf, Kepala Desa Waekokak, Babinsa, Ketua Kelompok Tani dan anggota.
Wabup Gonzalo, disela sela kegiatan tersebut mengatakan, saluran irigasi teknis yang dikerjakan tersebut dapat dimanfaatkan secara baik oleh seluruh anggota kelompok. Hal yang perlu diingat adalah, saluran irigasi teknis tidak boleh dibangun pemukiman dan juga ditanami tanaman umur panjang karena akan mempengaruhi irigasi teknis.
” Tidak diperbolehkan bangun pemukiman atau tanam tanaman umur panjang demi menjaga fungsi saluran irigasi dan lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat menghambat aliran air, menyebabkan kerusakan bangunan irigasi, hingga mengganggu kualitas air. Ini irigasi teknis. Saya senang ini hanya ada pondok kecil tidak ada rumah, dan memang tidak boleh, “ujar Dia.
Dirinya menghimbau agar masyarakat selalu siap menerima program dan kegiatan dari Pemerintah Pusat yang mana pada Tahun 2026 melalui Kementerian Pertanian RI akan mengalokasikan Pencetakan Sawah Rakyat (CSR) di Nagekeo seluas 600 hektar yang tersebar di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Aesesa, Boawae dan Nangaroro. Berbagai persyaratan pun harus dipenuhi diantaranya lahan harus clean and clear, tidak bermasalah. Pemerintah Kabupaten Nagekeo siap memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat dengan tetap berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan yang ada.
” Saya berharap kelompok tani dapat mengelola secara baik, hindari keributan, lahan sawah yang ada sudah clean dan clear, namun jika ada kendala atau persoalan bisa sampaikan ke dinas teknis agar bisa diselesaikan dengan baik. Jangan ribut-ribut di medsos, sedikit-sedikit di medsos, sampaikan secara baik kepada Dinas Pertanian ” pintanya.
Sementara itu, Plt Kadis Pertanian, Primus Nuwa, menjelaskan, saluran irigasi di Poktan Rowet Permai dengan total 2.400 meter panjang ini, akan dikerjakan sepanjang 840 meter panjang dengan anggaran sebesar Rp.611.800.000 yang ditargetkan dalam waktu dua bulan pekerjaan selesai. Sedangkan sumber dana kegiatan optimasi lahan non rawa ini adalah dari Tugas Pembantuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi NTT. Optimasi ini bertujuan untuk peningkatan fungsi jaringan irigasi drainase di luar sistem irigasi teknis, Rehabilitasi dan atau pembangunan pintu air pembangunan pengambilan air box bagi di luar sistem irigasi teknis, Rehabilitasi dan atau pembuatan penampung air.
” Kegiatan ini tersebar di kecamatan Aesesa dan Kecamatan Boawae. Total Anggaran yang di alokasikan untuk fisik konstruksi sebesar Rp15.272.000.000,- dengan total luas lahan yang diintervensi seluas 3.320 hektar. Untuk pekerjaan utama Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier dan Kuarter serta Box Pembagi dengan jumlah Kelompok Tani pelaksana Optimasi Lahan Non Rawa sebanyak 42 lokasi. Pekerjaan ini dilakukan dan dikerjakan secara Swakelola oleh P3A bersama seluruh anggotanya.(***)