Maumere – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sikka menggelar Musyawarah Anak Cabang (Musancab) se-Kabupaten Sikka, Sabtu (17/10/20).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Emelia Julia Nomleni, melalui konferensi pers bersama media, mengatakan, kegiatan tersebut serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Menurutnya, kegiatan tersebut sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu, namun karena situasi pandemi Covid-19, pihaknya harus menyesuaikan dengan situasi di masing-masing kabupaten.
“Konsilidasi tersebut menjadi cacatan penting, karena bukan sekadar melakukan Konferensi Daerah (Konferda), Konfrensi Cabang (Konfercab) ataupun Musyawarah Anak Cabang (Musancab) saja. Kita harus benar-benar mengerti akan pentingnya kita berada dalam wadah organisasi PDIP sebagai rumah besar,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya terus melakukan konsilidasi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, tentang PDIP sebagai partai pelopor.
“Partai pelopor yang dimaksudkan adalah PDIP harus menjadi pelopor di setiap langkah. Partai pelopor juga harus menjalankan 5 Mantap yaitu Mantap Ideologi, Ideologi Pancasila yang menjadi dasar dari PDIP, Mantap Organisasi, Mantap Kader, Mantap Program dan Mantap Sumber Daya Manusia (SDM). Kader-kadernya juga harus disiplin, benar-benar ada untuk rakyat, yang kehadirannya juga untuk wong cilik dan harus memberikan makna,” jelas Ketua DPRD Provinsi NTT ini.
Ia menjelaskan, politik ini bertujuan untuk merebut kekuasaan. Karena itu, pihaknya terus merebut kekuasaan demi kepentingan rakyat dan dipergunakan untuk rakyat. Sebagai partai pelopor, kata dia, pihaknya mengajak semua kader-kader partai tetap berada pada garis perjuangan dan menjadi pelopor di kecamatan, desa dan dusun masing-masing.
Senada, Anggota DPR/MPR RI, Andreas Hugo Pareira, juga menyampaikan, secara nasional, PDIP berjuang merebut kekuasaan dan terbukti presidennya adalah kader PDIP. Tugas partai, sebutnya, baik ekskutif maupun legislatif yaitu mendukung program-program yang dibuat pemerintah, secara politis maupun implementasi yang dilakukan oleh birokrasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Ia mengatakan, PDIP harus melakukan konsilidasi yang solid untuk mendukung program pemerintah. Musancab menurutnya, merupakan kegiatan partai yang biasa, namun jangan menjadikan hal yang biasa ini menjadi kebiasaan. Artinya, setiap Musancab harus menjadi agenda partai untuk ajang pembaharuan partai.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, mengatakan, PDIP Sikka selalu sigap, respon dan mengambil langkah yang secepatnya yaitu melakukan konsilidasi sesuai arahan dalam rapat kerja, dari tingkat pusat sampai ke daerah.
Hal ini dilakukan karena menurutnya, pihaknya benar-benar berniat dengan tulus dan mempunyai solidaritas tinggi demi membangun dan membesarkan PDIP. Partai ini, lanjutnya, merupakan simbol Indonesia, rohnya, jiwanya dan semangat, Bung Karno, ada dalam partai ini.
Ia mengatakan, PDIP Sikka melalui tiga pilar yaitu Partai, Ekskutif dan Legislatif, memberikan pelayanan publik secara langsung dan bekerja melayani masyarakat dengan mengikuti program-program partai.
Berdikari dalam ekonomi, sebutnya, dilaksanakan melalui program Bela Beli Sikka. Sementara itu, lanjutnya, untuk pemenuhan hak-hak dasar, sosial, jaminan perlindungan kesehatan di Sikka dengan kerja keras dari struktur partai, ekskutif dan legislatif, 100% warga Kabupaten Sikka dilindungi.
“Artinya, yang sakit bisa berobat secara gratis dengan memakai BPJS Kesehatan dan KIS, karena ditanggung oleh pemerintah pusat. Sehingga, masyarakat Kabupaten Sikka yang belum mempunyai BPJS Kesehatan maupun KIS, kita akan lengkapi, back up, sempurnakan dengan Kartu Sikka Sehat (KSS),” pungkas Roby Idong