Wato One – Keluarga menanggapi permintaan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur agar jenazah mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Loka Kota Kupang.
Frans Lebu Raya meninggal dunia di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali pada Minggu (19/12/2021) sekitar pukul 01.30 WITA.
Menurut rencana, jenazah Gubernur NTT dua periode ini diterbangkan ke Kupang pada hari Senin (20/12), selanjutnya pada Selasa (21/12) dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Wato One, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Namun Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi ketika menghadiri doa bersama keluaraga di rumah duka, Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang, Minggu (19/12/2021) malam, meminta izin kepada pihak keluarga agar jenazah Lebu Raya dimakamkan di TMP Dharma Loka Kupang.
Bukan tanpa alasan, Nae Soi menyebut almarhum Frans Lebu Raya merupakan sosok pahlawan nasional dan NTT, sebab ia pernah menerima bintang tanda jasa dari presiden Jokowi tahun 2015 lalu.
Almarhum juga menurutnya telah banyak memberi bagi Provinsi NTT.
“Keluarga besar izinkan kami memberikan sikap dari Pemprov NTT dengan tidak mengabaikan sikap dari keluarga. Namun Bapak Frans pantas dan layak, jenazah harus dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka,” ucap Josef.
“Tapi ini semua kembali ke keluarga. Keputusan terakhir ada di keluarga,” pungkasnya.
Menangapi hal ini, perwakilan keluarga Frans Lebur Raya di kampung halaman Wato One, Polikarpus Kopong Belolo, mengapresiasi niat baik dan permintaan dari Pemerintah Provinsi NTT.
Namun di sisi lain, secara tradisi, Polikarpus juga tidak bisa mengabaikan kehendak keluarga agar Frans Lebu Raya dimakamkan di kampung halamannya, Desa Wato One.
“Kami dari keluarga tentu merasa berterima kasih dengan Pemprov NTT yang punya niat begitu baik untuk dimakamkan di kupang. Tetapi dari pihak keluarga, kami mengendaki dimakamkan di Adonara. Ini berangkat dari tradisi,” ucap Belolo.
“Kami menyadari sepenuhnya dia milik orang NTT. Keluarga menyadari selama kurang lebih 15 tahun, beliau mengabdi. Secara prinsip keluarga menginginkan di kampung,” lanjutnya.
Hingga saat ini keluarga masih berunding terkait pemakaman Jenazah Frans Lebu Raya. Pantauan BentaraNet, keluarga sedang menyiapkan tenda di rumah duka Wato One, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. (Red)