Oyangbarang – Hingga hari ke-17, tim evakuasi masih berusaha melakukan pencarian korban hilang di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur. Hendrikus Lere (53) merupakan korban banjir bandang pada Minggu (4/4) lalu, yang hingga kini belum ditemukan.
Upaya pencarian ini menggunakan ekskavator di sebuah kali mati yang merupakan salah satu jalur banjir bandang. Disaksikan warga setempat pada Rabu (21/4), alat berat ini berupaya mengeruk setiap sisi kali mati yang berada tidak jauh dari rumah Hendrikus.
Istri korban, Katarina Uto Kolin (50) masih berharap Hendrikus bisa ditemukan. Dia begitu yakin keberadaan Hendrikus tidak jauh dari rumahnya.
Pasalnya, beberapa helai pakaian dan barang yang hanyut dipungutnya tidak jauh dari rumah mereka.
Setumpuk pakaian yang dipungut Katarina ini kemudian diletakkan di atas fondasi rumah. Rumah ukuran 4 x 6 meter ini tampak rusak berat. Dinding sisi utara dan selatan ikut roboh diterjang banjir bandang.
“Tapi saya masih berharap suami saya bisa ditemukan. Dia itu tempatnya di sini di darat bukan di laut,” kata Katarina.
Katarina bahkan berupaya dengan cara non teknis untuk menemukan suaminya. Beberapa dukun sudah dimintanya untuk membantu memberikan petunjuk keberadaan Hendrikus.
“Semoga dalam waktu dekat bisa ketemu suami saya,” ungkap Katarina dengan mata berkaca-kaca.
Di Desa Oyangbarang, korban meninggal akibat banjir bandang sebanyak 3 orang. Korban lainnya, Stefanus Tukan Kolin ditemukan hari ketiga setelah peristiwa nahas ini.
Sedangkan korban lainnya, Yosep Basaneku Moron ditemukan pada hari kelima. Kedua korban ini ditemukan di pinggir pantai Desa Oyangbarang yang letaknya tidak jauh dari Desa Oyangbarang.
Oyangbarang merupakan salah satu desa terparah yang diterjang banjir bandang akibat siklon tropis seroja yang melanda wilayah NTT beberapa waktu lalu. Data yang dihimpun BentaraNet, sekitar 12 rumah di desa ini rusak parah. (Red)