Tanah Merah – Warga penyintas banjir bandang yang menghuni perumahan di Tanah Merah Kabupaten Lembata hingga saat ini masih mengkonsumsi air kapur dari sumur bor.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan warga tiga desa yakni Waimatan, Lamawolo dan Jontona.
Menyikapi hal ini warga terpaksa harus membeli air galon untuk kebutuhan masak dan minum. Sementara air dari sumur bor mereka gunakan untuk mandi, cuci dan menyiram pekarangan.
“Solusinya itu. Tapi konsekuensinya kan uang yang dikeluarkan warga cukup besar,” kata Kepala Desa Waimatan, Onesimus Sili kepada BentaraNet, Selasa, 14 Juni 2022.
Onesimus mengatakan pemerintah tiga desa yakni Waimatan, Jontona dan Lamawolo yang menghuni di lokasi relokasi Tanah Merah berencana akan menemui pihak PDAM Lembata untuk membangun jaringan pipa air bersih ke Tanah Merah.
“Kami juga merencanakan tahun 2023 mendatang melalui APBDes kami akan bangun satu bak penampungan, supaya nanti bisa didistribusikan kepada warga,” kata Onesimus.
Sistem jaringan pipa di tiga wilayah relokasi yakni Tanah Merah, Podu dan Waisesa telah dibangun oleh PT Adhi Karya ke masing-masing rumah.
Pemerintah Kabupaten Lembata juga diharapkan dapat menyikapi persoalan krisis air bersih di tiga lokasi relokasi ini. ***