Walangsawa – Pastor yang melayani Misa Paskah di Stasi St Bartolomeus Walangsawa, Desa Walangsawa, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Romo Petrus Suban Diaz PR, meminta umat Katolik untuk tidak terprovokasi dengan kabar dugaan pencemaran hosti saat perayaan misa.
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukan apakah hosti yang ditemukan di pintu gereja tersebut sengaja dibuang atau tidak, dan sudah melalui proses konsekrasi saat ekaristi atau belum.
“Saya ingin mengatakan kita tidak tahu apakah hosti itu dibuang dan kita tidak tahu apakah hosti itu sudah dikonsekrir oleh saya dalam misa. Atau hosti biasa yang mungkin terjatuh atau tercecer saat koster atau seksi liturgi menyiapkannya,” kata Romo Petrus usai memberikan pelayanan misa Paskah, Minggu, 17 April 2022.
Ole karena itu, dia meminta semua umat Katolik untuk tidak terprovokasi dengan kabar heboh di media sosial soal dugaan pencemaran hosti ini. Dia bahkan meminta umat Katolik untuk mendoakan dan mengampuni orang yang membuang hosti ini, jika benar sengaja dibuang.
“Saya ingin klarifkasi bahwa tidak ada yang melihat apakah hosti itu dibuang orang. Jadi terlalu cepat mengklaim bahwa hosti itu dibuang. Itu menurut saya bahasa yang agak provokatif dan tidak bagus. Bisa jadi hosti itu jatuh tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan,” ujar Romo Rus.
“Tadi saya menjelaskan kepada umat kalau memang itu disengaja biarkanlah Kristus yang kita rayakan dalam Paskah ini, Kristus yang baru saja dilecehkan dan dibunuh di kayu salib, Dia sempat berdoa juga sebelum mati, “Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
“Karena itu sanya mengajak seluruh umat untuk berdoalah kepada orang itu kalau memang dia buang,” lanjutnya.
Dia menjelaskan jarak antara tempatnya membagi komuni di dalam gereja dengan pintu gereja tempat hosti itu ditemukan sangat jauh. Namun jarak antara pintu dan ruangan sakristi tempat hosti ini disiapkan sangat dekat.
“Karena pintu gereja juga dekat dengan pintu sakristi. Jadi hosti itu dibawa kepada saya sementara saya bagi komuni jadi saya ambil dan saya makan. Seperti itu. Jadi waktu itu tidak dibuang dan diinjak-injak. Ditemukan lalu diantar kepada saya,” ungkap Romo Rus.
Sebelumnya beredar kabar heboh soal dugaan pencemaran hosti di gereja yang berada di wilayah Paroki Salib Suci Hoelea ini. ***