Horowura – Setelah sempat tertunda beberapa tahun, pembangunan taman baca Pustaka Bambu di Epubele, Desa Horowura, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur akhirnya dilanjutkan kembali.
Selain sumber dana swadaya dan gotong royong masyarakat desa, pembangunan lanjutan taman baca yang diinisiasi Andri Atagoran ini juga didukung oleh Rumah Visi Indonesia (RVI). Sebagian kebutuhan seng untuk atap taman baca ini disumbang oleh RVI.
Perwakilan RVI untuk wilayah Adonara, Muhamad Don Soge menyerahkan bantuan secara langsung kepada pengelola taman baca Pustaka Bambu, Andri Atagoran di Desa Horowura pada Sabtu (27/11/2021).
Direktur RVI, Antonius Demon Hurung, mengatakan, meski tidak seberapa bantuan ini diharapkan dapat mewujudkan mimpi pustaka bambu membangun iklim litersi di Kabupaten Flores Timur, khususnya di Desa Horowura. Dia berharap hadirnya taman baca ini dapat meningkatkan semangat dan kemauan membaca anak-anak di Desa Horowura.
“Hadirnya taman baca ini tentu sejalan dengan spirit yang diusung RVI yakni berkarya dari pelosok. Kedepan kita berharap kolaborasi antara RVI dan Komunitas Pustaka Bambu tetap berlanjut untuk meningkatkan minat membaca generasi muda di Flores Timur,” ungkap Anton.
Selain bantuan untuk gerakan literasi, RVI melalui dukungan beberapa BUMN juga terus membantu masyarakat di pelosok dengan berbagai aksi sosial seperti pembangunan jaringan pipa yang rusak dampak banjir bandang dan longsor, juga bantuan sembako bagi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
“Tentu kita hadir dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui survei dan assesmen yang matang,” ungkapnya.
Koordinator Pengelola Taman Baca Pustaka Bambu, Andri Atagoran, mengatakan, semangat untuk melanjutkan kembali pembangunan taman baca ini tidak ‘padam’ meski sempat tertunda sejak 2017 lalu.
Dia bersyukur karena bantuan swadaya orang per orang dan RVI sangat bermanfaat untuk kelanjutan pembangunan taman baca yang berada di pedalaman Pulau Adonara ini.
“Tentu ini sangat membantu. Dan RVI telah menunjukan kepedulian dan aksi nyata untuk masyarakat. Saya sangat bersyukur karena semua pihak, termasuk RVI punya perhatian yang sama untuk generasi muda Indonesia,” kata Andri.
Pembangunan taman baca ini tetap dilanjutkan dengan semangat gotong royong masyarakat di Epubele, desa Horowura. Taman Baca Pustaka Bambu ini mengusung konsep tempat membaca bernuansa alam.
“Anak-anak nanti akan belajar sambil berinteraksi dengan alam dan lingkungan di sekitar. Kita coba menghadirkan suasana belajar dan bermain yang nyaman bagi anak-anak, juga sambil memberikan edukasi melestarikan alam, mengenal potensi sumber daya di desa Horowura,” kata Andri.
Selain alam, konsep pengelolaan taman baca ini juga digagas agar anak-anak juga mampu mengenal budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.
“Ini nanti berkaitan dengan konsep dan model pengelolaan taman baca ini Taman baca ini juga diharapkan jadi pusat pelestarian budaya oleh anak-anak di Epubele. Tentu kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dari berbagai pihak, masyarakat khususnya orangtua justru jadi kekuatan bagi kita untuk mewujudkan mimpi mewujudkan harapan masa depan generasi muda yang lebih baik,” pungkasnya.
Saat ini taman baca Pustaka Bambu telah memiliki 700 judul buku untuk anak-anak di Epubele, Desa Horowura.