Lewoleba – Anak-anak pengungsi erupasi Ile Lewotolok tampak antusias saat mengantri bubur ayam masakah anggota TNI-AD Korem 161 Wirasakti/Kupang pada Rabu (9/12/2020). Setelah mendapatkan sepiring bubur ayam, mereka berjalan sambil sesekali bergoyang ria menuju posko pengungsian yang berada di eks kantor Bupati Lembata, Lewoleba ini.
Tidak hanya anak-anak, beberapa lansia pun mendapat pelayanan makanan yang dimasak di dapur sebelah timur posko pengungsian ini. Mereka dilayani dengan penuh keakraban oleh tim Balak Aju Korem 161 Wirasakti/Kupang.
Tim Balak Aju TNI-AD Korem 161 Wirasakti Kupang, sejak Rabu (2/12) lalu mulai terlibat membantu penanganan pengungsi erupsi Ile Lewotolok di posko utama pengungsian.
Bekerja sama dengan Pemda Lembata, tim yang terdiri dari tiga tenaga ahli ini membantu menangani manajemen logistik dan pengadaan dapur lapangan, kesehatan dan mendirikan fasilitas sanitasi dan mandi cuci kakus (MCK).
Dandenbekang Korem Kupang, Letkol CBA David Widiharsanto, mengatakan, sebagai relawan Korem 161 Wirasakti/Kupang, TNI-AD dibekali untuk membantu mengatasi penanggulangan bencana erupsi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata.
“Kami di sini sebagai relawan Korem atas perintah Pangdam 9 Udayana kemudian memerintahkan Danrem 161 Wirasakti untuk membantu penanggulangan bencana erupsi gunung berapi di wilayah Lembata. Sehingga dengan dasar tersebut kami diperintahkan Danrem untuk mempersiapkan diri untuk membantu dalam mengatasi penanggulangan bencana tersebut,” kata Letkol David.
Letkol David juga menjelaskan, TNI dalam menjalankan tugas sebagai relawan melibatkan diri bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata serta relawan lainnya bekerja sama menyediakan logistik untuk keperluan korban bencana erupsi.
“Kami melibatkan diri dengan Dinas Kesehatan, kemudian ada Detasemen Zeni Bangunan (Denzibang), dimana kami mendapat tugas untuk mendukung dalam bidang logistik yaitu membuka dapur lapangan untuk mendukung konsumsi makanan untuk dihidangkan kepada para korban.”
“Untuk Denzibang itu diperintahkan dari Kodam untuk membuat WC atau kamar mandi darurat untuk membantu Pemda dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membantu kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Dandenkesyah Korem 1 Kupang, dr. Agus Saptiady, menambahkan, dalam menjalani tugas, TNI selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, sehingga layanan kesehatan korban pengungsi dari bencana erupsi Ile Lewotolok dapat ditangani lebih baik.
“Dalam menjalankan tugas, kami selalu berkoordinasi terutama dalam menjaga protokol kesehatan untuk menanggulangi Covid-19. Kemudian juga kita membantu memeriksa masakan agar aman untuk dikonsumsi oleh pengungsi ataupun relawan atau petugas yang ada di sini,” kata Dandenkesyah Agus.
Dandenkesyah Agus menjelaskan, TNI dalam menjalankan tugas, juga melakukan kontrol terhadap korban erupsi Ile Lewotolok guna memeriksa pasien yang sakit. Jika ditemukan adanya pasien maka yang bersangkutan akan dilayani dengan perawatan intensif.
“Kami juga mengunjungi pos-pos pengungsi, kalau ada pasien sakit yang memerlukan untuk dirujuk, maka kami bantu untuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang lebih lengkap terdekat,” pungkasnya.