NAGEKEO –Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada menghadiri undangan berbuka puasa bersama Keluarga Besar Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo, Kamis ( 20/3/2025). Acara yang bertemakan “Merajut Persaudaraan Dalam Keberkahan Ramadhan” ini diselenggarakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nagekeo Yohanes Siga, Vikep Mbay RD. Asterius Lado, Pastor Paroki Stela Maris Danga RD. Kristoforus Betu, Para Biarawan Biarawati, Para Imam Masjid, Pimpinan Lembaga dan Ormas Islam, Kepala Madrasah Negeri MAN, MTs, MIN, Ketua DPW Kemenag Nagekeo, Para ASN dan PPNPN Lingkup Kantor Kemenag Nagekeo serta tamu undangan lainnya. Acara berbuka bersama diawali dengan Tausiah yang pimpin oleh Ustad Askar Hamid.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo Kresentia Reo, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, Merajut Persaudaraan dalam Keberkahan Ramadhan mengandung makna yang dalam dan menjadi moment berahmat untuk saling bersilaturahmi dan memperkuat solidaritas dalam membangun kebersamaan, toleransi dan moderasi.
” Meningkatkan sinergi yang selama ini terjalin antara pemerintah, tokoh agama, lembaga agama dan tokoh masyarakat yang terus berkolaborasi dalam membangun bangsa dan negara khususnya di Kabupaten Nagekeo” jelas Kresentia.
Dikatakan saat ini ibadah puasa yang dijalankan dengan waktu yang bersamaan baik agama Islam, Katolik dan Kristen, perlu dimaknai sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik dan semakin peka bersolider dengan sesama. Ia juga berharap komunikasi dan relasi yang terjadi selama bulan puasa ini dapat menghantar segenap ASN dan PPNPN Kemenag untuk semakin merefleksikan panggilan hidup agar mutu hidup dan karya ASN Kemenag semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat yang dilayani.
Sementara itu Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nagakeo Yohanes Siga mengatakan Ramadhan bukan sekadar bulan penuh ibadah, tetapi juga momentum untuk memperkuat tali persaudaraan.
“Dalam keberkahan Ramadhan, kita diajarkan untuk lebih peduli, berbagi, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Saat kita berpuasa, kita merasakan empati terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung, ” kata Yan.
Lanjutnya, kebersamaan dalam ibadah, seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, dan berbuka puasa bersama, menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antar sesama, baik sebagai saudara seiman maupun sesama manusia. Bulan suci Ramadhan hendaknya direfleksikan sebagai momen untuk lebih mempererat hubungan dengan Tuhan sekaligus dengan sesama.
“Dengan saling menghormati, saling tolong-menolong, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan penuh keberkahan,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada dalam sambutannya mengatakan acara berbuka puasa bersama menjadi moment yang sangat berarti karena dapat berbagi kebahagiaan dalam kebersamaan serta meningkatkan keakraban.
“Saya berharap dengan terlaksananya acara buka bersama ini kita semua dapat mempertahankan silaturahmi dan semakin memperkuat rasa kekeluargaan yang terjalin di antara kita. Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai ajang untuk meningkatkan ketaqwaan dan kepedulian terhadap sesama,” harap Wabup Gonzalo.
Dikatakan pula masa puasa tahun ini baik yang dijalankan oleh umat Muslim dan umat Kristiani nyaris bersamaan yaitu pada bulan Maret sampai April tahun 2025 ini bukanlah sebuah kebetulan tetapi perlu dimaknai sebagai kesempatan meningkatkan silaturahmi dan toleransi antar umat beragama.
“Saya memaknai bahwa ini mengandung maksud dan memberi pesan rohani bahwa kita diberi kesempatan untuk membangun dan meningkatkan rasa persaudaraan dan silaturahmi, membangun dan meningkatkan hubungan toleransi antar umat beragama, kerjasama gotong royong dan partisipasi membangun bangsa dan daerah yang kita cintai ini,” jelas Wabup.
Hal ini penting untuk saya sampaikan bahwa kondisi daerah kita teristimewa kondisi fiskal kita sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Wabup menambahkan.
Instruksi Presiden tentang efisiensi telah membuat postur APBD kita goyah. Hampir seluruh alokasi anggaran infrastruktur dihapus antara lain pemeliharaan Kota Mbay 18,4 M, Peningkatan Jalan Aemali Danga 18,9 M, Raja- Maunori 5 M, Raterunu- Watuapi 2 M, Kajulaki – Malabai 5,2M, dan kode lein lainnya dengan total 77 M. Pertanyaannya apakah dengan penghapusan ini kita berhenti membangun? Tentu tidak. Kita maju terus dengan kondisi yang ada meskipun hal tersebut menukik pada visi misi Bupati dan Wakil Bupati dimana terkait Program Super Prioritas yakni jalan, air dan listrik. Beri kesempatan pada kami untuk mengambil langkah strategis mengatasi situasi ini, ” pungkas Wabup.** _( Dokpim/Prokopim)_