Lewoleba – Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lembata termasuk yang paling cepat menyajikan data kebencanaan ke Pemerintah Pusat untuk kepentingan penanganan tanggap darurat dan pasca bencana.
Julie menegaskan data menjadi elemen paling penting bagi pemerintah dalam upaya penanganan darurat kebencanaan dan pemulihan pasca bencana.
“Dari semua Pemda, Lembata termasuk yang paling cepat dan lengkap ya. Ini akan sangat memengaruhi keputusan yang dibuat pemerintah pusat,” kata Julie kepada BentaraNet, Senin (19/4) malam, usai menyerahkan bantuan di Posko Pengungsi SMP Negeri 1 Nubatukan.
“Kita beberapa kali terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat soal bencana ini,” lanjutnya.
Julie menegaskan, pemerintah daerah punya tugas utama menyajikan data terkait dampak bencana alam untuk pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah pusat akan mengintervensi sebagian penanganan pasca bencana yang tidak bisa ditangani pemerintah daerah.
Beberapa intervensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat misalnya infrastruktur, perumahan dan bantuan sosial. “Jadi semua kerusakan ini bisa ditangani, semua itu tergantung pemerintah daerah,” ucap Julie yang juga Ketua Dekranasda Provinsi NTT ini.
Dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, bencana banjir bandang dan longsor telah menyebabkan jumlah korban jiwa sebanyak 68 orang. Dari jumlah ini sebanyak 46 ditemukan sementara 22 lainnya dinyatakan hilang.
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan rumah warga. Berikut ini data lengkap terkait kebencanaan yang dirilis Pemda Lembata melalui BPBD :
Julie Laiskodat dalam kesempatannya ke Lembata kali ini mengunjungi sejumlah korban banjir bandang di posko-posko pengungsi. Dia juga menyerahkan sejumlah bantuan seperti pakaian layak pakai dan susu untuk anak-anak korban banjir bandang dan longsor.
Tidak hanya itu, Julie Laiskodat juga berupaya memperoleh data anak-anak kuliah yang orantuanya menjadi korban banjir bandang. (Red)