Lewoleba – Anak-anak penyintas banjir bandang dan longsor yang berada di posko pengungsian kantor Lurah Lewoleba Timur, Kabupaten Lembata tampak bahagia saat bermain bersama anggota Anak Muda Adonara Lembata (AMA Lembata) pada Rabu (16/7) malam.
Beberapa anak-anak yang menjawab beberapa pertanyaan dengan benar dalam beberapa permainan mendapat bingkisan berupa camilan dari relawan AMA Lembata yang hadir saat itu.
Mereka begitu bersemangat terlibat dalam kegiatan yang mengundang galak tawa ini. Para pengungsi yang hadir juga dihibur dengan beberapa lagu yang dibawakan para personil AMA Lembata.
Selain menghibur, kegiatan yang diinisiasi AMA Lembata ini bertujuan menghilangkan rasa jenuh para pengungsi yang sudah dua bulan lebih berada di posko pengungsian.
“Semua manusia, bagi siapa pun pasti akan sangat jenuh berada di pengungsian. Kehadiran AMA Lembata di sini adalah menghibur adik-adik dan bapa mama para pengungsi semua,” kata Blasius Ama Keron, Ketua AMA Lembata.
Meski demikian, lanjut Keron, upaya untuk sekedar menghibur para pengungsi tidak akan menyelesaikan semua persoalan yang mereka hadapi pasca bencana banjir bandang dan longsor pada April silam.
Ada hal lebih yang harus digerakan bersama untuk membangkitkan ekonomi para penyintas. Oleh karena itu, AMA Lembata melaui Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif telah menyiapkan sebuah skema untuk menghidupkan kembali ekonomi para pengungsi.
Keron menjelaskan, AMA Lembata dalam waktu dekat akan membentuk sebuah komunitas kerajian tangan menganyam untuk para penyintas yang berada di posko pengungsian ini.
“Kalau sekedar menghibur tidak akan menyelesaikan persoalan mereka. Sehingga AMA Lembata mencoba untuk memberikan dampak lebih dengan kehadiran kami. Kami mencoba menggairahkan lagi ekonomi mereka yang mungkin selama ini mati pasca kejadian.”
“Kami sadar bahwa ada potensi yang ada pada mama-mama mereka adalah menganyam. Kami akan membuat komunitas kerajinan tangan untuk para pengungsi yang nantinya kerajinan tangan ini akan diproduksi secara bersama kemudian dipasarkan AMA Lembata,”
Dengan memberikan kesempatan kepada para penyintas untuk berkreasi sesuai kemampuan mereka, AMA Lembata menjamin, hal ini akan turut membangkitkan ekonomi mereka.
Skema kerjasama antara AMA Lembata dan para pengungsi ini, menurut Keron, juga akan memberikan dampak pada terbukanya peluang pasar untuk produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan para pengungsi.
“Kami mencoba untuk menggerakan lagi semangat mereka untuk berkarya. Hasil karya mereka ini nantinya akan dibeli oleh AMA Lembata sehingga mereka akan semakin bersemangat. Karena sekecil apa pun hasil karya mereka akan dinilai dalam bentuk uang,” pungkasnya.
AMA Lembata merupakan organisasi kepemudaan di Kabupaten Lembata yang menghimpun anak-anak muda asal pulau Adonara yang berdomisili di Kabupaten Lembata.
Usai dideklarasikan pada 1 Juni 2021, AMA Lembata langsung menggelar rapat kerja pengurus periode 2021-2022 beberapa saat setelah pelantikan Badan Pengurus Organisisi (BPO) pada Minggu (13/6) lalu.