Lewoleba – Pemerintah Kabupaten Lembata memastikan satu unit helikopter akan dikerahkan untuk memadamkan api di lereng gunung Ile Lewotolok.
Kebakaran hebat di lereng gunung Ile Lewotolok ini terjadi akibat lontaran lava pijar dari erupsi yang terjadi pada Rabu (28/7/2021) dini hari.
Sekda Lembata, Paskalis Tapobali, mengatakan, satu unit helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan dikerahkan untuk memadamkan api di lereng gunung.
Helikopter ini dikerahkan karena petugas dan relawan kesulitan memadamkan api di lereng gunung yang masih sering sering mengalami erupsi ini. Apalagi gunung api Ile Lewotolok saat ini masih dalam status level 3 atau siaga.
“Dari BPBD Provinsi (NTT) semalam sudah kordinasi dengan BNPB lalu dari BNPB tadi juga sudah koordinasi. Mereka sedang prepare dari Riau untuk diberangkatkan ke NTT lalu dilanjutkan ke sini Lembata,” kata Paskalis kepada wartawan di ruang kerjanya, Lewoleba, Jumat (30/7/2021).
Meski demikian Paskalis mengatakan, saat ini persediaan air dalam jumlah besar untuk pemadaman ini tidak ada. Oleh karena itu, opsi terakhir dari BNPB adalah pemadaman oleh helikopter dengan memanfaatkan air laut.
“Hari ini atau besok dari BNPB. Mereka tanyakan posisi airnya bagaimana. Nah, kita bilang di gunung sana tidak punya air sehingga alternatifnya adalah mereka menggunakan air laut,” ungkapnya.
Sebagian besar lahan yang terbakar berada dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak gunung Ile Lewotolok, atau masuk dalam zona bahaya. Kondisi ini menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman.
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi NTT, UPT Lembata melaporkan, kebakaran hutan akibat lontaran lava pijar terpantau ke arah barat yakni ke arah Desa Riang Bao hingga Desa Amakaka.
Kebakaran juga terjadi di sisi selatan menghadap Desa Laranwutun, dan sebelah timur ke arah Desa Jontona dan Todanara.
Untuk mengantisipasi kebakaran semakin meluas, petugas dan relawan melakukan penyekatan atau parit pemisah untuk memutus laju kobaran api.
Gunung Ile Lewotolok saat ini masih terus mengalami erupsi. Saat ini status gunung Ile Lewotolok masih berada di level III atau siaga.
Masyarakat lereng gunung Ile Lewotolok diimbau untuk tidak melakukan aktifitas di zona bahaya atau radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung. (Prokopim Setda Lembata)