Lewoleba – Pemerintah pusat maupun daerah saat ini sedang gencar melaksanakan program vaksinasi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Meski demikian, saat ini sejumlah kendala dihadapi pemerintah Kabupaten Lembata dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19 nasional.
Selain masalah transportasi, dosis vaksin yang dikirim dari Kupang dan Jakarta pun jumlahnya terbatas.
Kondisi ini menyebabkan pelaksanaan program vaksinasi di Lembata terkesan Lambat menurut pengamatan publik. Padahal, jumlah vaksinator di Kabupaten Lembata dapat menghabiskan 2.500 dosis vaksin per hari.
“Persoalannya sekarang itu ada pada ketersediaan vaksin, bukan dinas kesehatan yang lambat. Alokasi vaksinnya terbatas kita mengikuti alokasi vaksin dari pusat,” kata Mathias Beyeng kepada BentaraNet saat memantau pelaksanaan vaksinasi di Bandara Wunopito Lewoleba pada Sabtu (7/8/2021).
“Kalau kondisi penerbangan tidak bisa di Lembata maka pengiriman vaksin bisa melewati Larantuk atau Maumere,” lanjutnya.
Rata-rata alokasi pengiriman vaksin Covid-19 ke Lembata sebanyak 4.000 dosis. Mathias menjelaskan sejauh ini sebanyak baru 9.500 warga Kabupaten Lembata yang telah divaksin sebanyak dua kali.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Lembata menargetkan sebanyak 100.000 warga Lembata harus divaksin Covid-19.
Panitia Pelaksana Vaksinasi dari Bandara Wunopito Lewoleba, Thayib Paokuma mengatakan, total vaksin yang disediakan untuk pelaksanaan vaksinasi kali ini sebanyak 21 vial atau 210 dosis.
“Vaksin jenis Sinovac sebanyak 21 vial dengan total 210 dosis untuk melayani warga hari ini di lingkup Bandara Wunopito Lewoleba,” kata Paokuma.
Pantauan BentaraNet, pelaksanaan vaksinasi yakni di kantor Camat Nubatukan, Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Lewoleba Timur, Lewoleba Barat da Bandara Wunopito Lewoleba berjalan dengan lancar. (Red)