Lewoleba – Puluhan anak muda di Kabupaten Lembata mengikuti kegiatan seminar wirausaha di aula SMA Don Bosco Lewoleba pada Jumat (13/8/2021) petang. Dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kegiatan ini terlaksana berkat sinergisitas antara Bank Indonesia bersama mitra kerjanya anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Yohan.
Seminar yang mengusung tema ; Peran Bank Indonesia Dalam Peningkatan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 ini dibuka oleh Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday. Dalam sambutannya Thomas memandang seminar ini sangat penting bagi orang muda di Kabupaten Lembata.
Oleh karena itu, dia berharap sinergi antara BI dan Ahmad Yohan sebagai mitra kerja ke depan dapat menggulirkan berbagai program wirausaha bagi orang muda Kabupaten Lembata di tengah Pandemi Covid-19.
“Pemerintah Kabupaten Lembata welcome untuk menciptakan enterpreneur-enterpreneur handal. Saya minta program seperti ini jangan hanya satu kali saja. Harus berulang-ulang kali dan butuh pendampingan,” kata Thomas.
Thomas optimis, jika sinergi antara BI bersama mitra kerjanya Ahmad Yohan sebagai anggota Komisi XI DPR RI dan Pemda terbangun dengan baik, maka iklim wirausaha muda akan tumbuh subur di Kabupaten Lembata.
Sementara itu, Ahmad Yohan dalam sambutannya secara virtual, mengatakan, wirausaha muda menjadi elemen yang memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Anggota DPR RI Fraksi PAN yang akrab dengan tagline ‘AYO Bangun Lamaholot’ ini mengaku sedih ketika NTT terus berada dalam kategori provinsi termiskin dan tertinggal. Padahal, NTT menurutnya memiliki potensi alam yang luar biasa untuk dikembangkan dan mendatangkan nilai ekonomi.
“Saya sebagai anak NTT kadang sedih dan tidak percaya. Di darat kita punya kelapa, jambu mente, kemiri dan masih banyak lagi. Di laut apalagi. Kita punya ikan yang luar biasa banyak,” ungkapnya.
Oleh karena itu dia memandang program pelatihan dan pendampingan harus ditumbuhkan di NTT termasuk Kabupaten Lembata untuk melahirkan wirausaha-wirausaha baru di tengah pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 dipandangnya sebagai peluang untuk menghadirkan usaha-usaha ekonomi kreatif baru.
Beberapa provinsi di Pulau Jawa seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah menurutnya mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 karena menjamurnya wirausaha baru dengan memanfaatkan teknologi digital. Dia bermimpi NTT pun harus bisa demikian jika semua anak muda didorong untuk berwirausaha melalui berbagai pendidikan, pelatihan dan pendampingan.
Oleh karena itu Ahmad Yohan mengaku bersyukur, BI membidik NTT khususnya Lembata sebagai wilayah sasaran program pelatihan dan pendampingan wirausaha muda di tengah pandemi Covid-19.
“Program ini sangat penting. Melalui BI kita bisa mengajak anak muda di Lembata untuk berwirausaha. Kita menekan angka kemiskinan dengan menumbuhkan wirausaha baru,” ucapnya.
Dia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BI dan Pemda Lambata dalam upaya mewujudkan mimpi bersama terciptanya wirausaha baru di Lembata.
Oleh karena itu, Ahmad Yohan juga berharap agar Pemda Lembata juga perlu merespon hal ini dengan mampu mengelola pontensi yang ada baik sumber daya manusia dan sumber daya alam melalui sinergi dengan Bank Indonesia.
“Harapan saya Bupati (Lembata) juga bisa mampu mengelola potensi yang ada untuk selanjutnya didorong oleh program UMKM Bank Indonesia. Kerja sama ini akan terus kita dorong,” pungkasnya.
Manajer Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT, Handrianus Paulus Asa dalam kesempatan ini, mengatakan, Bank Indonesia melalui berbagai program terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda di berbagai wilayah di tengah pandemi Covid-19.
Oleh karena itu dia berharap para pemuda di NTT mampu melihat potensi daerah dan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 menjadi peluang untuk mambangun wirausaha dengan memanfaatkan program Bank Indonesia.
Wirausaha saat ini menurutnya harus mampu memanfaatkan tekonologi digital dan memenuhi kebutuhan pasar. (Prokopim Setda Lembata)