Larantuka – Kasus human trafficking (perdagangan orang) yang menelan korban Katarina Kewa Kolin akhirnya dilaporkan ke Polres Flotim.
Anak kandung Katarina, AATM (18) melaporkan calo TKI inisial VL ke Mapolres Flores Timur, Larantuka, Sabtu (9/4/2022) melalui Kanit II SPKT, Ajun Inspektur Yandri Da Costa dengan nomor laporan polisi : STPL / 62 / 2022 / SPKT.
VL diketahui menipu Katarina calon buruh migran asal Kelurahan Pohon Bao, Kecamatan Larantuka untuk bekerja di Jakarta. Namun dalam perjalanan Katarina malah hendak diberangkatkan ke Malaysia sebagai pekerja migran.
Ditemui usai menyelesaikan laporan polisi, AATM mengungkapkan alasan dilaporkannya dugaan perdagangan orang tersebut.
“Waktu di sini (Larantuka) dia (VL) bilang mama kerja di Jakarta jaga orang tua. Tapi kenapa dalam perjalanan mama bukan ke Jakarta tapi mau dibawa ke Kuala Lumpur – Malaysia? Padahal mama hanya bawa kartu vaksin dan KTP. Ada apa ini?” ujar AATM.
Sementara DM kakak tertua ATM merasakan adanya kejanggalan. Dirinya pasti sangat keberatan jika sejak awal mengetahui orangtuanya akan dipekerjakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kalau dari awal saya tahu mama ke Malaysia pasti saya tidak setuju. Tapi VL bilang kerja di Jakarta,” ungkapnya.
Selain itu dikatakannya, jika ibunya akan bekerja ke luar negeri tentu harus ada surat persetujuan yang ditandatanganinya sebagai anak sulung penganti ayah.
“Seharusnya ada surat persetujuan yang ditandatangani oleh suami atau istri. Karena bapak sudah meninggal saya sebagai anak sulung pengganti bapak yang tanda tangan surat persetujuan tersebut untuk ibu. Tapi itu tidak ada dari perekrut mewakili PJTKI,” ungkap DM.
DM bersama kelima adiknya telah menyerahkan penanganan hukum kasus sepenuhnya kepada pihak berwajib. Ia berharap ibunya bisa kembali berkumpul secepatnya dalam waktu dekat.
Katarina Kolin ketika dihubungi wartawan mengaku tengah berada di daerah sekitar pelabuhan Makasar, Sulawesi Selatan. Kolin juga berjanji kepada anak-anaknya akan kembali ke Larantuka pada Minggu (10/4) via Maumere.
Selain Katarina, terdapat juga empat orang perempuan calon tenaga kerja yang saat ini bersamanya. Tiga orang berasal dari Adonara dan satu lainnya berasal dari Desa Waibao, Riangpuho.