Larantuka – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Flores Timur hingga saat ini masih kekurangan armada atau mobil pengangkut sampah dari TPS ke TPA Riangkoli.
Selain kekurangan, armada yang dimiliki DLH Flotim hanya lima unit dimana semuanya merupakan armada tua.
Kondisi tersebut mengakibatkan tumpukan sampah di beberapa TPS di Kota Larantuka tak habis-habis diangkut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Flotim, Paulus S Demoor, mengatakan, dalam sehari, Kota Larantuka menghasilkan sampah sebanyak kurang lebih 104 meter kubik.
Sementara itu armada yang tersedia hanya mampu mengangkut sekitar 80 meter kubik per hari menuju TPA Riangkoli.
“Iya untuk Kota Larantuka dalam sehari menghasilkan sampah kurang lebih 104 meter kubik. Namun hanya 80 meter kubik yang berhasil diangkut ke TPA di Riangkoli karena memang kami hanya memiliki lima armada,” kata Paulus di ruang kerjanya, Senin, 6 Juni 2022.
Menurut Paulus, 80 meter kubik sampah yang berhasil diangkut setiap hari ini merupakan upaya maksimal yang dilakukan timnya. Sebab, dari lima armada yang tersedia saat ini merupakan armada tua, dimana dua atau tiga armada sering mengalami kerusakan setiap hari.
“Apalagi lima armada tersebut adalah armada tua. Jadi apresiasi saya berikan dan sangat berterima kasih pada mereka,” tandasnya.
“Dan dari lima unit, hanya dua unit yang memenuhi standar pengangkutan sampah ke TPA. Sedangkan tiga lainnya merupakan unit kecil,” lanjutnya.
Olus Demoor juga mengimbau dan berharap adanya kesadaran dari masyarakat agar membuang sampah ke TPS yang tersedia agar memudahkan timnya saat melakukan pengangkutan.
“Kita butuh kesadaran masyarakat. TPS sudah disiapkan. Jangan buang sampah di luar TPS, buang sampahnya di dalam TPS sehingga memudahkan tim saya saat mengangkut sampahnya,” pinta Olus Demoor.
Di sisi lain, Olus membeberkan adanya upaya Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi untuk menambah armada di DLH.
Dia berharap upaya ini bisa segera direalisasikan agar dapat membantu petugas lapangan dan menciptakan wajah Kota Larantuka bersih dari sampah. ***