LEMBATA – Paulus Doni Ruing, Calon Wakil Bupati Lembata periode 2024-2029, mengatakan, kabupaten Lembaga sejak mengalami otonomi pada 1999 lalu, salah diurus oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Ia menggambarkan berbagai kasus korupsi yang menjerat para pejabat Lembata dan kontraktor dari semua kasus proyek pembangunan di Lembata menunjukan lemahnya integritas pemimpin dalam menahkodai kabupaten pulau ini.
Hal ini dikatanan Polce saat deklarasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Yohanes Vianey K Burin – Paulus Doni Ruing (Vian – Polce) di lapangan voli Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Selasa, 24 September 2024 sore.
Sebagai salah seorang tokoh pejuang otonomi daerah Kabupaten Lembata, Polce mengatakan spirit pembangunan Lembata selama 25 tahun ini telah melenceng jauh dari spirit perjuangan para tokoh Statemen 7 Maret 1954 dan tokoh pejuang otonomi daerah tahun 1999.
Vian dan Polce merupakan dua tokoh muda yang didapuk sebagai tokoh muda yang turut memerjuangkan otonomi daerah tahun 1999.
Oleh karena itu, Polce mengatakan, keputusannya bersama Vian Burin untuk maju pada Pilkada Lembata tahun 2024 merupakan niat untuk mengembalikan cita-cita para tokoh pejuang otonomi Lembata baik tahun 1965 maupun 1999.
Pasangan calon yang diusung Partai Gerindra dan PSI serta didukung PPP ini mengusung tagline tidak korupsi dalam konstelasi Pilkada Lembata tahun 2024.
Lalu bagaimana strategi Vian – Polce memberantas korupsi di Lembata? Ikuti berita selanjutnya di bentara.net. (BN/001)