Lewoleba – Belum seminggu selesai dikerjakan, proyek infrastruktur jalan yang dibangun menggunakan dana Pinjaman Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah rusak.
Berdasarkan pantauan BentaraNet, kerusakan jalan ini terjadi pada dua lokasi yang berbeda. Pertama pada ruas jalan Trans Lembata-Lasitarda yang dikerjakan CV Gasindo, kedua, ruas jalan Gereja Kristus Raja Wangatoa -Kantor Lurah Selandoro yang dikerjakan CV Def Indah.
Konsultan Pengawas proyek ini Didimus Olan melalui panggilan telepon pada hari Selasa (15/11/2022) menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena pasangan eksisting yang rapuh sehingga ketika dibilas maka aspal akan rubuh.
Olan juga menjelaskan bahwa marka dan saluran drainase tidak masuk dalam kontrak sehingga pekerjaannya hanya berupa jalan.
“Sebagai konsultan, saya sudah memberikan arahan untuk diperbaiki jadi satu dua hari ke depan nanti pelaksana perbaiki,” ungkapnya.
Kerusakan jalan ini menuai kecewa warga Wangatoa. Maria (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan bahwa jalan ini belum sampai seminggu tetapi sudah rusak.
Sebagai masyarakat ia sangat kecewa. Apapun alasan dari pemerintah, ia menyalahkan bahwa pembangunan ini seharusnya dilakukan dengan melakukan kajian terlebih dahulu.
“Kalau mau bangun tu harus pikir-pikir dulu. Bisa atau tidak barang ini ditempel-tempel saja. Kalau sudah begini kan nanti bisa merambat (kerusakannya-red),” ungkap Maria.
Maria berharap agar hal ini diperhatikan dengan baik sehingga ke depannya tidak terjadi lagi. Ia juga berharap kerusakan yang ada segera diperbaiki.
Pembangunan infrastruktur jalan ini dilakukan secara massal di 52 titik. Anggarannya Bersumber dari Pinjaman Daerah sebesar Rp 225 miliar.
Warga lainnya, Andreas Baha Lasar mengingatkan agar pengerjaan proyek ini harus tepat waktu dan tepat kualitas. Sebab Pinjaman Daerah sangat berpengaruh terhadap stabilitas keuangan daerah pada APBD Tahun Anggaran 2023.
“Perhatikan kualitas bae-bae supaya ke depannya itu tidak ada pertanggungjawaban hukum di kemudian hari,” ungkap Andi.
Sebagai masyarakat, Andi memberikan peringatan keras agar semua pihak yang bertanggung jawab mulai dari kepala dinas hingga kontraktor untuk melakukan tugas-tugasnya dengan baik.
“Masyarakat sudah cukup lama menderita karena jalan yang buruk. Lalu sudah pinjam uang untuk buat jalan jadi jangan coba-coba. Jangan sampai ada tersangka lagi,” tegas Andi.
Terkait dengan beredarnya foto kunjungan Bupati Lembata pada salah satu ruas jalan yang sudah rusak, Andi mengutuk keras, sebab menurutnya, hal ini terjadi karena adanya kelalaian dari pihak-pihak yang bertanggung jawab.
“Inilah potret yang menunjukkan lemahnya pengawasan. Mepetnya waktu jangan sampai kemudian menurunkan kualitas kerja dan pengawasan,” tutupnya.