Lewoleba – Dua orang penyandang difable, Samsul Sulon dan Nurdin Doni turut serta menggali sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penyintas banjir bandang dan longsor yang saat ini berada di pengungsian Waesesa, Kabupaten Lembata.
Kedua orang ini difable ini merupakan warga Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape. Aksi gali sumur secara gemohing oleh para penyintas ini diinisiasi relawan Taman Daun untuk memenuhi kebutuhan air bersih pengungsi.
Samsul berujar, dirinya dan para penyintas di pengungsian mandiri sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Itulah yang mendorong dia juga berniat membantu proses penggalian sumur.
“Kasihan semua tetangga di sini. Akhirnya harus gali sumur, Pemda belum bantu, siapa yang mau cari tahu keadaan kita di sini. Selain susah air, kita juga butuh sembako. Sekarang sudah tidak ada,” ungkap Samsul yang bertangan buntung ini kepada Wartawan, Jumat (27/8/2021).
Dia menuturkan warga cukup menderita dengan keadaan ini apalagi di tengah ketidakcukupan ekonomi sebagian masyarakat petani di sana.
“Menderita sekali. Kita mau usaha apa sekarang, syukur ada pangan olahan di kebun. kita sangat butuhkan air, kedua itu sembako. Kita bersyukur sekali ada bantuan dari Taman Daun,” tandas Samsul yang tinggal di hunian sementara yang didirikan relawan Taman Daun itu.
Koordinator Relawan Taman Daun, John Batafor, mengatakan, semangat warga penyintas menggali sumur sangat luar biasa. Dengan berbagai macam kekurangan, katanya, mereka tetap berusaha bangkit melawan segala penderitaan yang kian hari semakin memprihatinkan. Salah satunya adalah kebutuhan akan air.
Taman Daun bersama warga secara ‘gemohing’ atau bergotong royong untuk melakukan penggalian sumur dan pengadaan dinamo air, tower dan bak air hingga pertanian holtikultura guna pemberdayaan penyintas. Ini merupakan lokasi kedua penggalian sumur untuk korban bencana longsor dan bandang di Ile Ape.
“Dua warga yang ikut bekerja dalam penggalian ini merupakan penyandang disabilitas. Satunya tangan buntung, satunya kaki buntung. Mereka tetap semangat meski organ tubuh tak lengkap. Mau bagaimana lagi? Mereka sangat kesulitan air,” ujar John.
John berharap pemerintah saat ini harus mengedepankan rasa kemanusiaan untuk membantu para pengungsi yang sedang kesulitan. “Saya secara pribadi berharap pemerintah punya hati untuk melihat mereka,” pungkasnya. (Red)