Larantuka – Wacana pemberlakuan My Pertamina secara Nasional sejak 01 September 2022 guna memastikan penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dapat tepat sasaran.
Sementara jelang sehari diberlakukan, Kabupaten Flores Timur (Flotim) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikonfirmasi tidak dapat menerapkan aplikasi My Pertamina karena belum mendapat akreditasi dari pusat.
Keterangan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Flores Timur, Yitno Wada, ketika dikonfirmasi, Selasa, 30 Agustus 2022.
Menurutnya, alat QR sudah dimiliki namun belum bisa dilakukan uji QR.
“Kami sudah punya alat itu, tetapi belum dapat ijin serta akreditasi agar bisa dilakukan uji QR. Sehingga sampai saat ini kami masih menunggu,” ungkap Kadis Perhubungan Flotim.
Yitno menambahkan, beberapa kendaraan telah dijaring untuk dibuatkan rekomendasi dan sudah melakukan QR ke Kabupaten Sikka.
“Saat ini kami juga sudah menjaring beberapa kendaraan dan buatkan rekomendasi sehingga pemilik kendaraan sudah lakukan QR ke Kabupaten Sikka. Karena satu-satunya akses layak kendaraan harus mendapatkan Uji QR serta pelayanan BBM harus gunakan aplikasi My Pertamina tersebut,” ujarnya.
Sementara ditemui terpisah, Pihak SPBU 01 Gege, Linda Monteiro, mengatakan, awal September akan di berlakukan Aplikasi My Pertamina.
“Saya di SPBU 01 sejak bulan lalu terus mengedukasi kepada pemilik kendaraan roda 4 maupun Roda 6 yang sempat melakukan pengisian BBM jenis Pertalite, Wajib lakukan QR untuk dapatkan Kode aplikasi itu karena sangat penting nantinya.”
“Semua pakai aplikasi sehingga kendaraan yang tidak lakukan QR pasti dengan sendirinya tidak mendapatkan BBM bersubsidi,” jelasnya.
Linda berharap ada gerak cepat dari Pemda Flotim untuk menangani persoalan tersebut.
“Harapan saya pemerintah harus cepat tanggap agar dapat mengatasi situasi sulit nantinya,” tutup Linda Monteiro. ***