LEMBATA – Sejumlah pengurus DPD Partai Nasdem Lembata mengancam akan mundur dari keanggotaan, jika Nasdem tidak mengusung kadernya sebagai Calon Wakil Bupati Lembata.
Pernyataan ini mereka sampaikan sebagai bentuk protes, jika Nasdem mengusung kadernya sebagai Cawabup, mendampingi dr Jimy Sunur yang telah mendapat rekomendasi DPP Partai Nasdem.
Apalagi menurut mereka, Nasdem Lembata yang saat ini dipimpin Yuni Damayanti memiliki posisi tawar yang kuat karena meraih tiga kursi pada Pileg kali lalu.
“Kita kan punya tiga kursi terus, kita punya kader potensial yang kali lalu ikut proses penjaringan. Kalau pertimbangan kader non partai itu alasannya apa? Jika demikian, termasuk saya yang mundur,” kata Nelson Ndapamerang, Wakil Ketua Sarana Pra Sarana DPD Partai nasdem Lembata.
Nelson mengatakan, Partai Nadem dengan perolehan tiga kursi, harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa proses kaderisasi internal partai ini berjalan dengan baik.
Salah satu jalan pembuktian tersebut yakni mengusung kader sendiri dalam bursa Calon Wakil Bupati Lembata.
Ia berharap pengurus DPP Partai Nasdem mempertimbangkan figur yang mampu menyalakan spirit partai Nasdem yakni “Gerakan Restorasi” di dalam menentukan calon wakil Bupati Lembata kali ini. Menurutnya, figur yang tepat untuk mengusung spirit ini adalah kader tulen partai Nasdem.
“Pertanyaannya kan di politik ini kita mau menang untuk rakyat atau ada kepentingan lain. Kita kalau membesarkan partai, ya, lihat kondisi di lapangan. Kalau usung Dokter Jimy Sunur (sebagai Cabup) tidak masalah. Tapi kalau Calon Wakil Bupati juga non kader, ini berarti masalah. Ada apa ini?” kata Nelson.
Anggota DPRD Lembata terpilih dari Partai Nasdem, Abdurahman Muhamad berharap Calon Wakil Bupati Lembata yang akan diusung partai Nasdem merupakan kader partai. Meski demikian, ia mengatakan, akan mengikuti keputusan partai jika nanti yang diusung adalah figur non kader.
“Terakhir diskusi kemarin itu, Nasdem Lembata memberikan pernyataan bahwa kalau bisa calon wakil bupati itu dari Nasdem. Jadi beberapa teman-teman mereka agak keras,” ujar pria yang akrab disapa Haji Bareng ini.
“Tadinya saya berharap dr Jimy yang sudah dapat rekomendasi itu di-Nasdem-kan. Ternyata pak Jimy ambil Golkar, maka Nasdem harus usung kadernya sebagai Calon Wakil Bupati Lembata,” lanjutnya.
Isu yang beredar belakangan dari informasi yang dihimpun BentaraNet, DPP Partai Nasdem disinyalir kuat akan mengusung dr Jimy Sunur dan Nasir Laode sebagai pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati di Pilkada Lembata tahun 2024.
Pasangan calon ini dikabarkan akan diusung oleh tiga partai yakni Golkar dengan perolehan empat kursi, Nasdem dengan perolehan tiga kursi, dan PKB dengan perolehan tiga kursi di DPRD Lembata.
Sementara itu di sisi lain, beberapa kader potensial partai Nasdem justru mendaftar sebagai Calon Bupati Lembata yakni Ben Polomaing dan John S J Batafor, juga yang mendaftar sebagai Calon Wakil Bupati Lembata yakni Lukas Witak, Yuni Damayanti dan John Botoor.
Ketua Bapilu DPD Partai Nasdem Lembata Pius Namang membantah informasi yang beredar bahwa Nasdem hampir pasti mengusung Nasir La Ode sebagai Cawabup Lembata mendampingi dr Jimmy Sunur.
“Untuk wakil belum final. Karena tergantung survei kedua ini. DPP tidak pernah memutuskan wakilnya untuk berdampingan dengan Jimmy. Yang diberikan rekomendasi itu kan dokter Jimmy, tapi wakilnya itu kan belum,” kata Pius.
Ia menegaskan, keputusan Partai Nasdem untuk menentukan Cawabup Lembata akan dilakukan menunggu hasil survei tahap kedua. Meski demikian, di sisi lain, ia juga berharap Nasdem tetap mengusung kadernya di dalam Pilkada Lembata kali ini.
“Memang termasuk Haji Nasir juga sebagaimana yang mereka daftar. Harapan teman-teman DPD Kabupaten Lembata, kalau Dokter Jimmy itu keluar dari Golkar, maka minimal wakilnya itu keluar dari Nasdem. Ini dinamika politik yang dibangun,” pungkasnya. (BN001)