LEMBATA – Sebanyak 30 pelajar SMP dan SMA yang berasal dari Kecamatan Ile Ape, Lebatukan dan Nubatukan, Kabupaten Lembata mengikuti lomba desain poster digital untuk kampanye internet sehat dan stop bullying (perundungan) di Ballroom Olimpic Resto, Lewoleba, Kamis, 23 Mei 2024.
Lomba yang difasilitasi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Program Implementation Area (PIA) Lembata ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi internet sehat dan stop bullying pada bulan April lalu.
Menariknya, panitia pelaksana lomba ini merupakan anak muda dewan penasehat dampingan Plan Indonesia (Youth Advisory Panel/YAP) yang selama ini juga menjadi pendidik sebaya (peer educator) bagi anak muda di Lembata.
Lomba desain menggunakan media Canva ini mengusung tema “STOP Bullying dan Internet Sehat oleh Remaja Cerdas”. Media Canva dipilih pantia dalam lomba ini karena berkaitan dengan tema internet sehat.
“Dengan kita pakai Canva itu kan salah satu cara kita menggunakan internet secara sehat, membuat desian poster untuk kampanye lalu menyebarkan di media sosial,” kata Venta (18) salah seorang YAP yang menjadi panitia lomba ini.
Menurut Venta, saat melakukan sosialisasi terkait lomba ini, para peserta sebenarnya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang internet sehat dan bullying. Meski demikian, di sisi lain, ia tidak menampik kalau praktek bullying di sekolah masih terjadi.
“Bahkan bullying ini kan dibalut dengan lelucon. Jadi teman-teman pelaku menganggapnya sebagai lelucon. Padahal bagi korban, ini hal yang tidak baik yang justru bisa berdampak buruk terhadap perkembangan mental sesorang,” tutur Venta.
Ia percaya dengan lomba ini, para peserta mampu membawa pesan dari tema ini melalui berbagai cara. Misalnya menyebarkan poster hasil desain mereka di media sosial, juga menceritakan pengalaman ini kepada teman-teman mereka di sekolah.
Penjurian lomba ini menggunakan empat kriteria yakni orisinalitas karya, kesesuaian tema, isi dan desain, serta kualitas poster.
Gergorius Terong Batafor, satu di antara tiga juri dalam lomba ini mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam kampanye internet sehat dan stop perundungan.
Bagi Gergorius poster hasil desain peserta mampu memberikan pesan positif sekaligus mendorong anak muda di Lembata untuk bijak dalam menggunakan media sosial.
“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi ini kan diberikan kepada anak-anak usia sekolah. Pertama, tema yang diangkat jadi desain poster itu ada nilai yang mau disampaikan kepada anak-anak, jangan sampai kerena bullying mereka bisa jadi korban atau sebaliknya,” kata guru SMA Negeri 2 Nubatukan ini.
Pengumuman lomba ini akan dilakukan pada 27 Mei mendatang. Dari 30 peserta lomba akan dipilih lima terbaik yang akan mendapatkan voucer belanja. (BN/001)