Waisesa – Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di wilayah Tanjung, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. Kebakaran lahan ini terjadi selama dua hari berutut-turut sejak Selasa-Rabu (14-15/9/2021).
Kondisi angin kencang menyebabkan api menjalar begitu cepat bahkan mengancam hunian sementara warga pengungsi banjir bandang dan longsor yang berada di kebun-kebun.
Kebakaran di lahan seluas ratusan hektar ini terjadi di sebelah timur hunian tetap pengungsi yang dibangun pemerintah di Waisesa.
“Ancaman untuk rumah hunian sementara (pengungsi) di pondok-pondok sangat besar. Karena kondisi yang kita lihat saat ini perumahan atau hunian sementara untuk warga kan ada di kebun-kebun,” kata Antonius Purab, warga Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape.
Hunian sementara milik warga yang berada di kebun-kebun ini dikelilingi rumput kering dan pohon kering yang meranggas.
Warga berupaya membersihkan rumput di sekitar hunian mereka untuk memutus jalur api.
Warga pengungsi berharap Pemerintah Kabupaten Lembata juga memberikan perhatian penuh terhadap potensi kebakaran yang mengancam hunian sementara milik mereka.
“Harapan untuk pemerintah dan dinas terkait supaya kalau bisa lebih memperhatikan lagi. Terutama di lokasi hunian untuk para warga yang terdampak banjir bandang kemarin.”
“Kenyamanan yang kami butuhkan untuk warga pengungsi di sini. Kalau namanya api pasti semua warga panik,” kata Antonius.
Warga bersama pihak pemadaman kebakaran Satpol PP Kabupaten Lembata terus berupaya mamadamkan api yang terus menjalar lewat ilalang kering ini.
Tidak hanya rumah warga yang terancam, pohon tuak dan beberapa tanaman pertanian lainnya pun terlanjur hangus dilalap api. (Red)