LEMBATA – Forum tertinggi organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali tercoreng oleh insiden kekerasan. Ketua DPC GMNI Surabaya, Bung Dhipa Satwika Oey, menjadi korban pemukulan dan tendangan oleh sesama kader saat berlangsungnya Kongres XXII GMNI di Bandung.
Pelaku diduga adalah Mochamad Fajar Soleh, yang juga merupakan pengurus DPC GMNI Surabaya. Insiden ini diduga dipicu oleh ketegangan internal menyangkut belum dikeluarkannya rekomendasi dari DPC Surabaya untuk mendukung Muhammad Risyad Fahlevi, salah satu kader Surabaya, yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP GMNI.
Sekretaris Pimpinan Sidang Tetap Kongres XXII GMNI, Endang, menyayangkan kejadian tersebut. Endang yang juga menjabat sebagai Ketua DPC GMNI Kabupaten Tangerang, menilai bahwa kekerasan tidak seharusnya terjadi dalam forum organisasi.
“Sebenarnya pemukulan atau kekerasan fisik apapun itu tindakan yang tidak perlu. Yang kita adu di sini kan gagasan, pemikiran. Sayang sekali kalau ujung-ujungnya malah jadi kuat-kuatan fisik,” ujar Endang dalam rilis yang diterima BentaraNet.
Sebelum kongres berlangsung, Muhammad Risyad Fahlevi disebut-sebut telah mengklaim mendapat dukungan dari sejumlah tokoh nasional, seperti Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi dan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Aksi kekerasan ini tidak hanya mencederai individu, tetapi juga dianggap melukai nilai-nilai ideologis yang menjadi dasar perjuangan GMNI. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai dinamika di balik pencalonan ketua umum dan dukungan politik yang mengiringinya.
“Apa yang sedang berusaha dipaksakan sehingga harus melakukan pemukulan?” menjadi pertanyaan kritis yang kini mengemuka di kalangan kader.
Pertanyaan itu tak hanya ditujukan kepada Risyad, tetapi juga kepada sejumlah nama yang disebut memberikan dukungan kepadanya di arena kongres, antara lain Pamriadi, Henda Surwenda, Khrisman Damanik, Pius Bria, Desta Ardiyanto, Imanuel Cahyadi Karo-Karo, Bernard Damanik, dan Cristian Sonny Pangkey. (BN/001)