Maumere – Tidak ada kata lelah buat orang yang menebar kebaikan sekaligus menambah ilmu. Itulah yang menjadi kekuatan pegiat literasi yang secara mandiri mendirikan fasilitas baca fokus literasi hingga ke daerah pelosok.
Di dalam pondok darurat ukuran 5 x 5 meter ini, 34 anak usia dini belajar membaca, mengenal huruf, angka dan bermain. Pondok ini berada di RT 037 RW 009, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa tenggara timur.
Keberadaan pondok baca ini bukan karena minat baca anak yang rendah, melainkan akses baca yang tidak dijangkau secara menyeluruh anak-anak di daerah itu.
Kondisi ini diperparah dengan pandemi Covid-19. Anak-anak kesulitan menerima banyak pelajaran dari sekolah karena terbatasnya waktu dan sistem belajar dalam jaringan (daring).
Remigius Nong, seorang aktivis kemanusiaan dan pegiat literasi secara mandiri membangun kegiatan belajar di sebuah pondok baca ini.
Dia terpanggil untuk memfasilitasi dan membimbing anak-anak karena keprihatinannya terhadap pendidikan, apalagi di masa pandemi Covid-19.
Berawal dari keinginan sederhana, siapa sangka, saat ini pendiri ruang literasi yang diberi nama Restorasi ini telah memiliki anggota 34 anak usia sekolah.
Bahkan, setiap hari, anak-anak menantikan dia mengajar di pondok baca yang berada di tengah kebun ini.
Setiap kali mengajar, Nong sapaan akrabnya, selalu membawa kumpulan buku pelajaran hingga alat mewarnai. Dia lalu memberi materi pelajaran umum kepada anak muridnya yang tampak sangat antusias.
“Saya sangat ingin menumbuhkan semangat baca kepada anak di Sikka. Tugas saya membantu pemerintah mewujudkan para anak di Sikka ini maju dan berkembang,” katanya.
Selain mengajar materi pelajaran umum, dirinya juga mengajarkan anak-anak untuk berwirausaha dengan cara menanam sayur di sekitar lokasi tempat mereka belajar.
Bermodalkan semangat, Remigius Nong hanya mempunyai 65 Buku bacaan untuk 34 anak-anak di pondok baca ini sejak 3 tahun silam. Namun dengan keterbatasan buku bacaan, dirinya bersama 34 anak ini tetap terus belajar bersama.
Ia berharap usahanya ini dapat menjadi contoh yang baik bagi semua orang untuk menumbuhkan semangat literasi bagi anak-anak di Kabupaten Sikka.