Lewoleba – Pemerintah Kabupaten Lembata hampir dipastikan dapat melakukan pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, mengatakan, pinjaman sebesar Rp 225 miliar ini akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan kabupaten.
“Tinggal saja untuk membahas tanggal 7 (7 September 2021) ini pak sekda, pimpinan DPRD dan beberapa (anggota) Banggar untuk bisa sama-sama berdiskusi bersama kementerian keuangan dan PT SMI,” kata Thomas Ola Langoday kepada BentaraNet, Kamis (2/9/2021).
Seperti diketahui dari total ruas jalan kabupaten sepanjang 577 KM, saat ini dalam kondisi baik hanya 140 KM, sedangkan 437 KM lainnya dalam kondisi rusak.
Dengan kondisi topografi Kabupaten Lembata, jika 1 KM jalan menelan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar, maka dengan anggaran yang ada Pemda bisa menuntaskan 64,2 KM ruas jalan.
Sementara itu untuk menuntaskan total 437 KM ruas jalan kabupaten, Pemda Lembata membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,52 triliun.
Oleh karena itu, Thomas mengatakan, jika memungkinan Pemda berencana mengusulkan tambahan anggaran pinjaman daerah.
“Saya sempat omong dengan pak Wamenkeu (Wakil Menteri Keuangan) Pak Suahasil Nazara, kalau memang ruang fiskal kita masih bisa ditambah saja karena tidak semu daerah bisa dapat. Ini kepercayaan yang harus bisa direbut,” kata Thomas.
“Karena saya kepingin fokus membuat peradaban di Lembata karena saya kepingin buka infrastruktur jalan,” kata Thomas.
Thomas mengatakan, dirinya akan fokus menuntaskan satu ruas jalan yang mobilitas manusia dan barangnya tinggi.
“Saya ingin fokus. Saya mau satu ruas jalan kita tuntaskan dulu. Kalau pinjaman ini jadi misalnya, jalan yang paling jelek dengan mobilitas manusia dan barangnya tinggi kita prioritas dulu, kita tuntaskan itu dulu sampai selesai,” pungkasnya. (Red/Prokopim Setda Lembata)