Merdeka – Kebakaran lahan kembali terjadi di Desa Merdeka, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, tepatnya di wilayah perkebunan warga di Koya One. Kebakaran ini merambat luas hingga meludeskan rumah milik Petrus Tupen, warga Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, yang selama ini tinggal dan berkebun di Desa Merdeka.
Tidak ada yang tersisa dari kebakaran yang terjadi pada Jumat (21/8/2020) sekira pukul 12.00 Wita ini. Petrus mengatakan, rumah yang baru direhabnya tahun 2019 lalu ini ludes tidak tersisa. “Semua hangus terbakar yang tertinggal hanya pakaian di badan,” kata Petrus kepada BentaraNet.
Petrus yang tinggal bersama enam anggota keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga Desa Merdeka. Dia baru mengetahui kejadian ini sesaat setelah selesai berkebun. “Pas saya pulang iris tuak semua sudah terbakar,” ungkapnya.
Jumlah kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 30 juta. “Ada sarung lalu persediaan makanan juga habis semua,” kata Petrus.
Petrus menyayangkan ulah pembakaran lahan kebun namun tidak memerhatikan potensi penyebab kebakaran ini. “Meski sudah buat jalur api, tapi kalau angin kencang tidak bisa dikendalikan,” tandas Petrus.
Menurut pengakuan beberapa warga, kebakaran lahan ini akibat pembakaran kebun oleh warga Desa Lamatuka. Jarak kebun yang dibakar dengan rumah Petrus diperkiralan sekitar 500 meter.
Laurensia Hua, Warga Desa Baopana, saksi kejadian ini mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. “Saat itu kami mau pulang ke rumah tapi pas lewat kami lihat pertama api dari hutan lalu merambat ke rumah bagian belakang itu sudah habis,” ungkapnya.
Tidak sampai sejam, Laurensia mengungkapkan, api meludeskan rumah dengan seluruh isinya. “Angin saat itu dalam kondisi sangat kencang sehingga kami tidak bisa padamkan api. Kami enam orang hanya bisa lihat saja,” ungkapnya.
Kebakaran lahan di musim kemarau marak terjadi di Kabupaten Lembata. Beberapa titik rawan kebakaran ini di antaranya di kawasan wisata Bukit Cinta, Tanjung Baja, Ile Ape dan Lebatukan. (*/red)