Kupang – Sampah plastik yang berserakan di pantai bukan hal baru bagi sebagian masyarakat dunia, Indonesia bahkan NTT. Dimana-mana kita dengan mudah menemukan sampah-sampah ini.
Namun inisiatif untuk mengangkut sampah yang berserakan di pantai belum tentu dapat dilakukan oleh semua orang saat melintas di pantai. Apalagi tujuan anda ke pantai adalah untuk berekreasi.
Kelompok arisan mahasiswa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata melakukan hal ini di Pantai Pasir Panjang, Kupang, Minggu (15/11/2020) lalu. Para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Kota Kupang ini memungut sampah yang berserahakan di sepanjang Pantai Pasir Panjang.
Mereka melakukan hal ini, di sela-sela kegiatan arisan kelompok mereka di pantai ini, tepat di belakang Toko Subasuka, Kupang.
“Semua aksi ini berawal dari seringnya kami duduk berkumpul, bertukar pikiran terkait situasi dan kondisi yang terjadi dan dialami masyarakat,” kata Erwin, Ketua Kelompok Arisan ini.
“Dengan demikian kelompok kami memilih melakukan pemebersihan (pemilihan sampah palstik) dan kemudian mengumpulkannya di TPS tepat di dekat Toko Subasuka,” lanjutnya.
Erwin berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya memberikan edukasi ke masyarakat, Pemerintah Kota Kupang pun lebih banyak menyediakan tempat sampah di fasilitas umum dan tempat wisata di Kota Kupang.
“Sebenarnya kami punya sedikit pendapat bahwa harus adanya edukasi dan sosialisasi dari pemerintah mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilihan sampah plastik dan organik,” imbuhnya.
Aksi ini mereka lakukan setiap minggu bersamaan dengan kegiatan arisan kelompok ini. “Harapan kami bahwa kita semua masyrakat bisa peka dan sadar akan pentingnya kebersihan di sekitar lingkungan,” pungkas Erwin. (Red)