LEMBATA – Kehadiran Pastor Paroki baru St Antonius Padua Kalikasa, RD Emanuel Temaluru dan rekannya imam baru RD Antonius Ago Tukan serta pergantian kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP), dan Dewan Pastoral Stasi (DPS) di sembilan wilayah stasi, membawa angin segar dan semangat baru untuk kehidupan dan perkembangan gereja paroki di selatan Pulau Lembata ini.
Bukan tanpa alasan, beberapa waktu belakangan ini, berbagai organisasi dan komunitas kategorial umat mengalami penyegaran kembali dan sibuk dengan berbagai program kerjanya masing-masing.
Mulai dari Sekami-Sekar yang tengah sibuk menyiapkan kegiatan temu akbar Sekami Sekar sedekenat Lembata, dimana Paroki Waikomo menjadi tuan rumah. Tidak hanya itu, organisasi Orang Muda Katolik (OMK) dengan berbagai aksi solidaritas baik di dalam paroki maupun di luar paroki pun turut menghidupi aktivitas kerohanian di paroki ini.
Hal ini menjadi alasan kuat kenapa sebagai pastor paroki, Romo Emanuel Temaluru merasa bangga dengan umatnya. “Saya berbangga sebagai Pastor Paroki, di mana umatku semua sungguh antusias untuk menunjukan partisipasi aksi mereka, mengurus pekuburan, biara PRR, halaman Gereja dan halaman pastoran,” kata Romo Eman dalam rilis Humas Paroki St Antonius Padua Kalikasa yang diterima BentaraNet, pada Minggu, 3 Maret 2024.
“Semuanya ditata indah dan rapi sebagai wujud kepedulian bahwa ini adalah ekspresi iman, dan bagaimana berjalan bersama dalam kemandirian KBG dan kelompok-kelompok kategorial umat. Proficiat umatku,” lanjutnya.
Sementara itu, Santa Anna, Legio Maria, Konferia, bersama para Suster PRR, dalam minggu kedua setiap bulan, melaksanakan misi sosial gereja dengan mengunjungi orang sakit dan jompo di rumah juga memberikan pelayanan komunio.
Bahkan di tingkat Komunitas Basis Gerejani (KBG), umat secara sukarela memberikan tenaganya, materi dan gagasan sabagai aksi nyata menyambut hari raya Paskah dan keberlangsungan masa depan iman dan gereja.
Kontribusi umat diwujudkan dengan pembagian kerja menanam rumput hias di halaman pastoran, menata biara susteran PRR, pembersihan dan penataan pekuburan umum katolik, penataan interior gereja, cat dinding dan candi gereja, plester tembok gereja, perataan tanah di depan gereja, dan pengelolaan kebun sayur pastoran, yang dimotori oleh pengurus Stasi Kalikasa.
Semua kegiatan ini melibatkan umat di semua lingkungan di stasi pusat dan dinobatkan sebagai Aksi Puasa pada masa Prapaskah.
Ketua DPP, Yoakim Make Making juga terus membangun komunikasi dan kerja sama dengan komunitas di luar gereja. Sebut saja Komunitas Bonsai Ata Kiwan (BOTAK) yang pada beberapa waktu lalu menyumbangkan tanaman hias bonsai untuk untuk penataan rumah Pastor Paroki. Komunitas lokal ini juga turut mengecat dan merawat tembok gereja sejak tiga hari yang lalu.
Di sisi rohani, dalam mewujudkan tahun liturgi untuk kelompok kategorial, misa harian untuk umat di stasi Kalikasa, dipersembahkan khusus untuk kelompok kategorial. Hari Senin untuk Santa Anna, Selasa untuk Legio Maria, Rabu untuk Konferia, Kamis untuk Susteran PRR, Jumad untuk Sekami dan Sekar, dan Sabtu untuk OMK, dimana urusan liturgi ditanggung oleh masing-masing kelompok kategorial ini.
Hal ini terus dibiasakan sehingga menjadi karakter iman umat yang militan menghadapi perkembangan dunia yang semakin kompeks. (BEN/01)