• About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise
Monday, October 20, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Sudah Sebulan Pen Kaki Belum Dilepas, Fatima Minta Perhatian Pemda Lembata

by BentaraNet
in Uncategorized
0
Sudah Sebulan Pen Kaki Belum Dilepas, Fatima Minta Perhatian Pemda Lembata

Fatima Buta, penyintas asal Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape dengan pen yang masih terpasang di kaki saat berada di rumah salah satu relawan di Kupang / Foto : Istimewa

0
SHARES
996
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Lewoleba – Fatima Buta, penyintas asal Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata berharap Pemda Lembata memerhatikan kondisinya yang hingga kini masih bertahan dengan kaki yang masih terpasang pen.

Fatima mengalami patah kaki saat bencana banjir bandang pada 4 April lalu. Namun hingga kini pen Fatima belum dicabut setelah dirinya dirujuk di RSUD W Z Johannes Kupang sejak sebulan lalu.

Setelah pemasangan pen di RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata, Fatima harus dirujuk untuk melepas pen tersebut di RSUD Prof Dr W Z Johannes.

Pihak keluarga telah melakukan konsultasi di RSUD W Z Johannes, namun hingga saat ini pihak rumah sakit belum memberikan kepastian kapan pen Fatima dilepas.

“Harusnya sudah dilepas bulan lalu saat mama Fatima masih di Lembata. Pasien ini sampai dengan hari ini dia punya pen itu belum buka, kendalanya ini saya mau kasih tau di situ supaya Pemda Lembata berbuat sesuatu,” kata Achan Matarau, relawan yang mendampingi Fatima kepada BentaraNet lewat sambungan telpon pada Rabu (30/6).

Achan mengatakan, Fatima bukan pasien umum, melainkan pasien khusus yang mengalami patah kaki akibat bencana banjir bandang. Menurutnya, Fatima harus mendapatkan perhatian khusus dan penuh dari Pemda Lembata mulai dari keberangkatan hingga pen kakinya dicabut.

RelatedPosts

Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq memantau anakan jambu mente di kompleks manajemen PT TTI, desa Waibao, Flores Timur / Foto : Humas Pemda Lembata

Pemda Lembata Jajaki Kerja Sama Investasi Perkebunan Mente dengan PT Tigate Trees Indonesia

October 17, 2025
Anggota DPRD Lembata, John Batafor

Dukung Lomba Titi Jagung Antar OPD, John Batafor Bakal Boyong Wisatawan Asing

September 19, 2025

Pihak keluarga bahkan sudah banyak kali melakukan konsultasi dengan dokter di RSUD W Z Johannes Kupang, namun hingga kini pen tersebut tak kunjung dilepas. “Kalau konsultasi terakhir, sudah lebih dari sepuluh kali sudah terlalu banyak. Terlalu banyak kami jadi stres lalu sekarang dokternya cuti,” ungkap Achan.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Lembata bisa berkoordinasi dengan pihak RSUD W Z Johannes Kupang perihal pelepasan pen kaki Fatima. Jika ada koordinasi dari Pemda Lembata bukan tidak mungkin pen kaki Fatima sudah dilepas.

“Pasien ini bukan pasien umum, ini pasien korban bencana. Ini harusnya ditangani Pemda sampai selesai, tapi buktinya sejak dirujuk dari Lembata ke Kupang sampai saat ini kami disuruh tiap tiga hari ke rumah sakit konsultasi bawa pasien.”

“Kalau ada kooordinasi dari Pemda dengan pihak rumah sakit saya rasa mungkin ini sudah dicabut. Apalagi terakhir setelah melalui banyak kali konsulitasi, minggu terakhir ini dokter ahli tulang katanya cuti jadi belum bisa ditangani. Kami konsultasi-konsultasi terus lalu kapan? ini kami ini sudah satu bulan ini,” ungkap Achan.

Sejak berada di Kupang, Achan mengatakan, Pemda Lembata tidak memberikan perhatian. Mereka hanya rutin dikirimi sembako dari Lurah Lewoleba Tengah, Fransiska Tuto setiap kali ada jadwal kapal ke Kupang.

“Sedangkan sekarang begini mama tua di sini tidak ada perhatian sampai hari ini. Pemda harus turun tangan untuk berkoordinsi yang baik dengan pihak rumah sakit sehingga pasien ini bisa ditangani. Setidaknya ada koordinasi supaya kami bisa punya harapan,” imbuhnya.

Beruntung saat ini, lanjut Achan, kaki Fatima yang masih terpasang pen terus mendapatkan perawatan dari seorang perawat asal Lembata yang kebetulan saat ini bertugas di Lembata. Perawat tersebut setiap hari mengontrol dan merawat kaki Fatima.

“Kita juga beruntung ada perawat keluarga yang kebetulan kerja di Kupang yang tiap hari merawat mama tua punya kaki,” ucapnya. (Red)

Tags: banjir bandangPemda Lembata
Next Post

Penahanan 'Predator Anak' di Waikomo Lembata Terkendala Visum

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

20 hours ago

Satu Rumah Warga Desa Nangadheo Ambruk Diterjang Angin Kencang, Empat Rusak Berat.

1 day ago

Dukung Swasembada Pangan, Pempus Alokasi Anggaran 21 M untuk Nagekeo

2 days ago

Harga Bawang di Nagekeo Relatif Stabil

2 days ago
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq memantau anakan jambu mente di kompleks manajemen PT TTI, desa Waibao, Flores Timur / Foto : Humas Pemda Lembata

Pemda Lembata Jajaki Kerja Sama Investasi Perkebunan Mente dengan PT Tigate Trees Indonesia

3 days ago

Semarak Hari Santri 2025, Pondok Pesantren Al Ummah Al Islamiyah Mbay Gelar Berbagai Perlombaan

3 days ago
Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

3 days ago

Popular News

  • Satu Rumah Warga Desa Nangadheo Ambruk Diterjang Angin Kencang, Empat Rusak Berat.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemda Lembata Jajaki Kerja Sama Investasi Perkebunan Mente dengan PT Tigate Trees Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemda Nagekeo Rencanakan Bangun Holding Ground Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LBH SIKAP Sarankan Aty Toja Tempuh Jalur Hukum, Soal Pemberhentian Dirinya Sebagai Kapus Loang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In