• About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise
Tuesday, October 21, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Advetorial

Terkait Pembangunan PLTP di Flores, Wagub Ajak Pihak PLN Langsung Turun ke Lapangan

by BentaraNet
in Advetorial
0
Terkait Pembangunan PLTP di Flores, Wagub Ajak Pihak PLN Langsung Turun ke Lapangan

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi / Sumber Foto : Biro Humas Setda Povinsi NTT

0
SHARES
34
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kupang – Wakil Gubernur (Wagub) NTT,  Josef Nae Soi (JNS)  mengajak pihak PT PLN untuk langsung turun ke lapangan di Mataloko, Ulumbu dan Atadei setelah PPKM berakhir.

Hal ini penting agar permasalahan terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat segera diselesaikan dan proyek ini segera dapat diwujudkan.

“Khusus untuk Mataloko, ini merupakan daerah kelahiran saya. Saya tahu betul tentang ini (PLTP Mataloko). Sejak tahun 1996, sebelum saya masuk senayan (jadi anggota DPR) sudah direncanakan dan saya ikuti terus sampai sekarang,” kata Wagub JNS saat menerima audiensi virtual  pihak Manajer PT PLN di Ruang Rapat Gubernur, Jumat (30/7).

Permasalahan terkait lahan pun, saya ikuti betul. Saya minta setelah PPKM, kita bisa langsung turun  ke lapangan untuk melihat dan selesaikan  apa yang jadi permasalahannya. Begitu pun dengan di Ulumbu dan Atadei. Jangan bertele-tele. Kita langsung pergi ke lapangan, kita eksekusi supaya lebih cepat,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Manajer PLN meminta dukungan Pemerintah Provinsi Terkait Pembangunan Project Renewable Energy atau Proyek Energi Baru Terbarukan PLTP Mataloko Kabupaten Ngada,  Ulumbu Kabupaten Manggarai dan Atadei Kabupaten Lembata.

Menurut JNS, dengan ditetapkannya Flores sebagai salah satu pulau panas bumi sesuai Keputusan Menteri ESDM nomor 2268 K/30/MEM/2017,  PLN perlu menjelaskan kepada masyarakat secara komprehensif tentang panas bumi beserta teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan listrik.

RelatedPosts

Dua Hari Besar Lingkungan, WALHI NTT Nilai Pemprov Gagal Kelola Lingkungan

Dua Hari Besar Lingkungan, WALHI NTT Nilai Pemprov Gagal Kelola Lingkungan

January 11, 2023

Izin Tambang Galian C Perlu Diperbaharui

August 29, 2022

Juga harus tahu permasalahannya seperti apa. Sehingga bisa langsung bagi tugas, peran provinsi dan kabupaten bagaimana.

“Yang penting ini segera mungkin diwujudkan. Karena ini kebutuhan mendesak. Apalagi di sekitar Mataloko, sudah ada kampus  bambu dan akan dikembangkan industri bambu. Atadei juga begitu. Masyarakat Atadei selalu tagih  kok ini hanya rencana-rencana terus. Begitu pun di Ulumbu,” jelas Wagub Nae Soi.

Lebih lanjut, Wagub JNS menjelaskan pada prinsipnya Pemerintah Provinsi NTT sangat mendukung upaya pembangunan tiga PLTP tersebut. Karena kalau semuanya jadi, suplai listrik di NTT khususnya Flores tidak bermasalah lagi.

“Kami akan mendukung sesuai regulasi yang ada. Yang penting time schedule atau jangka waktunyanya jelas. Kapan kita mulai apa,  PLN punya tugas apa,  pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten buat apa.”

“Yang penting tujuannya jelas supaya masyarakat jangan tanya terus. Karena saya tahu  persis,masyarakat  di sekitar Mataloko sangat menderita. Mereka mengeluh, Listrik PLTP belum mereka nikmati,  tapi atap rumah mereka sudah banyak rusak karena belerang,” jelas Wagub JNS.

Sementara itu General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara, Joshua Simanungkalit mengungkapkan rencana PLN untuk bangun PLTP di Flores yakni PLTP Mataloko di Ngada dalam waktu dekat diikuti Ulumbu di Manggarai dan Atadei di Lembata.

“Kami minta dukungan pemerintah provinsi supaya proyek ini bisa berjalan baik dan lancar untuk kesejahteraan masyarakat di NTT. Kita minta dukungan untuk beberapa perizinan lokasi dan izin-izin lainnya serta pengadaan tanah. Kami juga akan segera melaksanakan arahan Pak Wagub untuk turun lapangan setelah PPKM, “jelas Joshua.

Senior Manager Pertanahan,  Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Nusra,  Gregorius Adi mengungkapkan, surat izin penetapan lokasi untuk Mataloko telah disampakan kepada pemerintah Provinsi NTT.  Sementara untuk Ulumbu dan Atadei masih disusun.

“Surat ini sudah kami lampiri dengan dokumen rencana pengadaan tanah sesuai ketentuan terbaru. Kami mohon dibantu untuk kemudian kita bersama-sama membentuk tim pengadaan tanah,” jelas Gregorius.

Dalam kesempatan tersebut pihak PLN mengungkapkan kekuatan PLTP Mataloko adalah 2 x 10 MW, Ulumbu 5 dan 6 sebesar 2 x 20 MW dan Atadei 10 MW.  Menurut rencana PLTP Mataloko dan Ulumbu 5 akan beroperasi pada 2025, Ulumbu 6 beroperasi 2026 dan Atadei tahun 2027.

Tampak hadir secara virtual yakni Executive Vice President Divisi Energi Baru dan Terbarukan Perusahaan Listrik Negara (PLN), Cita Dewi, General Manager NTT, Agustinus Jatmiko,  Perwakilan dari Kementerian ESDM dan beberapa Manager PT PLN Pusat, Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Ngada,  perwakilan Pemerintah Kabupaten Lembata, perwakilan kantor Wilayah  BPN NTT.

Turut mendampingi Wagub NTT,  Kadis ESDM NTT dan Kadis penanaman Modal dan PTSP NTT. (Biro Humas Setda Provinsi NTT)

Tags: Josef Nae SoiPemprov NTT
Next Post
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Atadei Akan Beroperasi pada 2027

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Atadei Akan Beroperasi pada 2027

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

2 days ago

Satu Rumah Warga Desa Nangadheo Ambruk Diterjang Angin Kencang, Empat Rusak Berat.

2 days ago

Dukung Swasembada Pangan, Pempus Alokasi Anggaran 21 M untuk Nagekeo

2 days ago

Harga Bawang di Nagekeo Relatif Stabil

3 days ago
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq memantau anakan jambu mente di kompleks manajemen PT TTI, desa Waibao, Flores Timur / Foto : Humas Pemda Lembata

Pemda Lembata Jajaki Kerja Sama Investasi Perkebunan Mente dengan PT Tigate Trees Indonesia

3 days ago

Semarak Hari Santri 2025, Pondok Pesantren Al Ummah Al Islamiyah Mbay Gelar Berbagai Perlombaan

4 days ago
Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

4 days ago

Popular News

  • Satu Rumah Warga Desa Nangadheo Ambruk Diterjang Angin Kencang, Empat Rusak Berat.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Penting Bagi Pelajar SD & SMP, Ini Penjelasan Yono Lalang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Rugi Rp 97,81 Triliun! Siapa Ambil Untung Dari Peredaran Rokok Ilegal di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemda Lembata Jajaki Kerja Sama Investasi Perkebunan Mente dengan PT Tigate Trees Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LBH SIKAP Sarankan Aty Toja Tempuh Jalur Hukum, Soal Pemberhentian Dirinya Sebagai Kapus Loang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemda Nagekeo Rencanakan Bangun Holding Ground Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In