Lewoleba – Selain di beberapa daerah, perayaan ulang tahun ke-60 Bank NTT di Cabang Lewoleba pun tidak kalah meriah. Puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Lembata mengisi both-both yang tersedia di halaman Kantor Bank NTT Cabang Lewoleba pada Minggu, 17 Juli saat Expo UMKM Tahun 2022.
Berbagai makanan, minuman dan produk ekonomi kreatif lainnya seperti sarung tenun ikat, hiasan dan cindera mata khas Lembata, mereka pajang saat pameran ini berlangsung. Pengunjung dapat membeli langsung semua produk ini dengan sistem pembayaran online QRIS yang disediakan Bank NTT.
Di dua both terpisah, beberapa pegawai Bank NTT tampak antusias melayani pengunjung yang hendak mengaktifkan aplikasi layanan digital Bank NTT seperti QRIS, B’pung Mobile dan Pasar Rakyat.
“Itu sebenarnya salah satu kemudahan dalam cara pelayanan kepada nasabah. Salah satunya digitalisasi. Jadi semua produk UMKM yang ekspo hari ini semuanya pembayaran dilakukan secara non tunai,” kata Petrus Soba Lewar, Kepala Bank NTT Cabang Lewoleba di sela-sela kegiatan ini.
Meski belum semua pelaku UMKM di Lembata sudah mahir menggunakan sistem transaksi online ini, Petrus menerangkan, Bank NTT akan selalu memberikan pendampingan. Saat ini beberapa pelaku usaha UMKM di beberapa wilayah di Lembata sudah menggunakan QRIS Bank NTT untuk transaksi non tunai.
Selain layanan digital, Bank NTT di ulang tahun ke-60 ini berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi pelaku UMKM dengan pembiayaan kredit mikro. Untuk memotong rantai administrasi, para petugas Bank NTT terjun langsung ke masyarakat dan membantu pelaku UMKM mengakses skim kredit mikro merdeka.
“Untuk mendekatkan bank dengan para pelaku UMKM kita terjun langsung ke lapangan. Khusus skim kredit mikro merdeka tidak berbelit-belit. Hanya menyerahkan KTP fotokopi kartu keluarga dan kita on the spot jika usahanya layak untuk dibiayai kita berikan bantuan modal,” kata Petrus.
Petrus melihat saat ini para pelaku UMKM sudah bergerak maju pasca pandemi Covid-19 dengan terlibatnya pihak perbankan. Selain itu, Bank NTT saat ini juga sedang menjalin kemitraan dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Pembiayaan program ini selain mendukung peningkatan kesejahteraan petani, juga merupakan langkah Pemprov NTT dan Sektor perbankan untuk menghadapi gelombang krisis pertanian yang diprediksi akan terjadi.
“Program ini sudah berjalan Bulan Mei kemarin bahkan kita sudah melakukan tanam jagung perdana di tanggal 28 Juni kemarin,” kata Petrus.
“Untuk menghadapi era globalisasi yang disampaikan Bapak Gubernur (Viktor Laiskodat), bahwa ke depan nanti akan ada krisis di bidang pertanian maka mulai saat ini kita dorong TJPS pola kemitraan. Mudah-mudahan kita sudah siap sudah tangguh untuk menghadapi era globalisasi krisis pertanian,” pungkasnya.
Salah satu pelaku UMKM yang hadir saat itu, Agnes Tukan mengaku sangat terbantu dengan pembiayaan kredit mikro dan layanan digital Bank NTT ini.
“Sangat memudahkan. Ya sebagian besar pelaku UMKM sampai di pasar-pasar pun sudah menggunakan layanan digital Bank NTT ini. Jualan sayur pun bisa,” kata Agnes.
Dia berharap Bank NTT semakin terdepan melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur. ***