Lewoleba – Sebanyak 109 buruh yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Laut Lewoleba tampak antusias saat menerima bantuan paket sembako dari Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng Bapa dan Bank Indonesia.
Paket sembako ini dibagikan kepada buruh di Sekretariat Koperasi TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba, Jumat (7/8/2020) sore.
Anggota Koperasi TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba, Benyamin Sili Boli mengaku bersyukur menerima bantuan ini. Bagi Benyamin, paket sembako ini sangat membantunya di tengah pandemi Covid-19.
Meski saat ini pelayaran rakyat dari dan ke Pelabuhan Laut Lewoleba telah dibuka, namun Benyamin mengatakan, pengsilannya menurun drastis sejak pandemi Covid-19. “Sekarang penghasilan sebulan hanya Rp 300 – 400 ribu,” ungkap Benyamin.
Padahal pengasilan Benyamin sebelumnya bisa mencapai Rp 1 juta. “Terimakasih Pak Mekeng,” kata Benyamin.
Hal yang sama juga diungkapkan Frans Watun. Dia tampak gembira saat menerima satu karung beras ukuran 25 Kg dengan beberapa paket sembako lainnya. “Terimakasih pak Mekeng ini sangat membantu kami,” ungkapnya.
Frans mengatakan pengasilannya sebelum pandemi Covid-19 bekisar di antara Rp 2 juta – Rp 2,5 juta. Namun kini pengasilannya menurun drastis.
Murni Kemanusiaan
Sementara itu, perwakilan Melchias Mekeng di Lembata, Yongki Warat mengatakan, bantuan yang diberikan ini murni merupakan bentuk kepedulian Melchias Mekeng bagi kaum buruh. “Tidak ada embel-embel politik,” tegas Yongki.
Tidak hanya buruh di Pelabuhan Laut Lewoleba, Yongki menjelaskan, bantuan paket sembako juga diberikan kepada tukang ojek, jompo dan janda di Kabupaten Lembata. Menurut Yongki, para buruh, dan penerima bantuan yang disebutkan di atas ini merupakan kelompok rentan yang layak mendapat bantuan sembako.
“Kita melihat yang layak menerima bantuan ini ya para buruh. Kondisi mereka sangat memprihatinkan di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Yongki.
Yongki menjelaskan, Melchias Mekeng yang juga anggota Komisi XII DPR RI ini memiliki rasa empati yang sangat tinggi kepada kelompok masyarakat yang rentan terhadap dampak pandemi Covid-19.