LEMBATA – Kepala Unit BRI Lewoleba, Kabupaten Lembata inisial ATA diduga melakukan pelecehan seksual terhadap LLW (23) yang merupakan karyawati di bank tersebut.
Akibat perbuatannya, ATA dilaporkan korban ke Polres Lembata pada Senin (18/11/2024) malam Pukul 21.20 WITA.
Maksi Lelangwayang, keluarga LLW yang mendampingi korban di Polres Lembata, mengungkapkan, dirinya mengetahui kejadian ini saat diberitahu ayah korban bahwa anaknya mengalami pelecehan seksual.
“Ayahnya telpon beritahu anak LLW dilecehkan di kantor BRI unit Lewoleba saat masih kerja,” kata Maksi.
Menurut pengakuan LLW, dugaan tindakan pelecehan seksual oleh ATA, Kepala BRI Unit Lewoleba ini terjadi di dalam ruangan kerja ATA saat LLW yang bekerja sebagai teller bank hendak menyetor uang.
Di luar dugaan, ATA sebagai pimpinan melakukan pelecehan seksual terhadap LLW.
LLW yang syok saat mendapat perlakuan tidak senonoh itu langsung keluar menuju ke meja kerjanya. ATA diduga meraba daerah sensitif LLW.
“Kepala ATA ini keluar lagi dan menuju ke meja teler LLW dan menanyakan kas bon. Dengan nada marah ATA bertanya soal jumlah kas bon dirinya hari itu dan langsung meletakan uang sejumlah Rp 150 ribu di meja kerja LLW,” ungkap Maksi mengutip cerita LLW.
Keluarga korban tambah geram karena ATA mengancam dan memberhentikan LLW sebagai Karyawan BRI jika tidak menerima perlakukan dari dirinya.
“Anak kami sempat ingatkan ATA, “Bos main gila jangan begitu terlalu berlebihan,” lanjut kepala BRI Unit lewoleba, “kalau tidak mau main gila besok tidak usah kerja dengan saya,” dan korban pun kembali ke rumahnya dan melaporkan peristiwa ini ke orang tuanya sambil menangis,“ terang Maksi mengutip pengakuan LLW.
Untuk membuktikan kebenaran peristiwa ini, korban langsung mengambil barang bukti berupa CCTV di kantor Unit BRI Lewoleba untuk diserahkan ke Polres Lembata.
Terlapor berinisial ATA kini telah dilaporkan di Mapolres Lembata dengan Nomor laporan polisi : 141/11/2024/SPKT RES LEMBATA/POLDA NTT/TGL 18-11-2024.
Sampai berita ini ditulis, LLW masih menjalani pemeriksaan sedangkan ATA belum berhasil dikonfirmasi. (BN/001)
Comments 1