Lewoleba – PT Belibis Raya Group, kontraktor yang mengerjakan jalan dan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Nagawutung dan Wulandoni berjanji akan segera memerbaiki talut jembatan yang roboh di Desa Idalolong, Kecamatan Nagawutung.
Talud jembatan ini diketahui roboh pada Jumat (30/12/2022) setelah dihantam banjir akibat cuaca buruk dan hujan lebat yang mengguyur wilayah Lembata beberapa hari belakangan.
Direktur PT Belibis Raya Group, Michael Tanudiredjo, mengatakan, pihaknya telah menurunkan staf untuk melakukan analisa kerusakan dan segera melakukan perbaikan jembatan ini keesokan harinya.
“Staf kita sudah ke sana dan sudah cek. Kerusakan ini karena bencana alam (gerusan banjir) tadi itu. Besok mulai dikerjakan,” kata Michael kepada BentaraNet melalui sambungan telpon.
Meski kerusakan karena bencana alam, Michael menjelaskan pihaknya tetap memerbaiki kerusakan ini karena proyek jalan dan jembatan ini masih dalam tahap pemeliharaan selama satu tahun.
Pantauan BentaraNet, Senin (2/1/2023), material untuk perbaikan talud jembatan ini telah didatangkan pihak PT Belibis Raya Group.
Menurutnya, PT Belibis Raya Group telah mengerjakan proyek jembatan ini sesuai dengan perencanaan dalam kontrak kerja. Meski demikian, kerusakan akibat bencana alam ini tetap menjadi tanggungjawab moril pihaknya, karena masih dalam masa pemeliharaan.
Dia optimis pengerjaan perbaikan talud ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat agar dapat dinikmati oleh masyarakat.
Sementara itu di wilayah lain di Kabupaten Lembata, fasilitas umum juga rusak akibat cuaca buruk. Di Desa Roho, Kecamatan Buyasuri, tower milik PT Telkomsel roboh dihantam angin kencang.
Rumah warga di beberapa desa pun tidak luput dari dampak cuaca buruk akibat perubahan iklim ini.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Sipri Meru, mengatakan, pihaknya sudah melakukan assesmen lapangan setelah menerima laporan dari tiap-tiap desa.
Saat ini pihak BPBD sedang menyiapkan laporan terkait kerusakan yang terjadi akibat cuaca buruk ini.
“Tugas kita, kita sudah turun pantau lalu kita laporkan ke atas. Laporan lisan kita sudah sampaikan juga,” kata Sipri kepada BentaraNet melalui jaringan telpon.
Sipri mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk di Kabupaten Lembata.
“Sudah ada imbauan dari awal tanggal 8 November (2022) itu. Imbauan dari pak Bupati dari Gubernur juga ada. Kita tetap imbau warga supaya waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Saat turun (ke desa) juga kita terus imbau masyarakat,” pungas Sipri.
Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Timur juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk meliputi potensi hujan lebat, banjir bandang dan rob, angin kencang dan petir yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur.