SoE – Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai salah satu wilayah dengan banyak objek wisata yang bisa memanjakan mata sekaligus menenangkan hati.
Fatukopa, batu menyerupai bahtera yang terletak di Desa Fatukopa, Kecamatan Fatukopa itu merupakan satu dari sekian banyak destinasi wisata alam di Kabupaten TTS.
Tepat di atas barisan pegunungan dibagian Barat Fatukopa, hamparan alam nan hijau terbentang luas tampak di depan mata.
Dari atas pegunungan yang oleh masyarakat sekitar di sebut kiki, Fatukopa tampak berdiri tegak dikelilingi hutan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Fatukopa menawarkan kepuasan lewat lukisan alam yang begitu menawan bagi setiap pengunjung, baik di sore hari, siang hari, terutama di pagi hari.
Tempat ini sangat aman dan nyaman untuk dikunjungi. Untuk mencapai tempat tersebut, pengunjung dapat menempuhnya menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Berjarak sekitar 71,9 KM dari SoE, Ibu Kota Kabupaten TTS, dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan untuk kencapai Fatukopa.
Tidak hanya senja yang menjadi buruan banyak orang untuk dinikmati, namun Fatukopa justru memberikan lebih dari itu. Semburat kemuning sunrise terlihat sangat indah saat dipantulkan dengan sempurna oleh awan putih di sekeliling Fatukopa.
Tempat ini, tidak hanya aman dan nyaman dikunjungi disiang hari. Bagi para pemula yang ingin berkemah, tempat ini menjadi pilihan yang sangat tepat.
Pilihan berkemah akan menghadirkan kepuasan tersendiri, terutama saat pagi hari. Kabut yang mengelilingi gunung Fatukopa menambah sensasi berpetualang di gunung ini.
Angin saat itu bertiup kencang di atas pegunungan Kiki. Tampak sekumpulan pemuda mendirikan tenda untuk bermalam menyambut mentari pagi dan kabut di sisi gunung Fatukopa.
Rintik hujan di sore itu, tidak menyurutkan niat mereka untuk bermalam di tempat itu. Fami Tadasio salah satu pemuda yang dijumpai di sela kesibukan menyiapkan perlengkapan kemah, mengaku puas bisa mewujudkan keinginan mereka yang sudah tertunda sejak tiga bulan lalu.
“Awalnya kita tau tempat ini dari postingan di Facebook dan instagram. Kita cari lokasinya dan akhirnya kita sampai kesini,” ujar Fami, Minggu (5/7/2020) sore.
Fami bersama teman-temannya berangkat dari Kupang sekitar pukul 10.00 WITA. Mereka menempuh perjalanan 189 KM. Hal ini justru menambah kisah petualangan mereka menjadi semakin unik.
“Perjalanan yang semakin menantang itu membuat cerita kita semakin menarik,” kata Fami.
Ia menyebut tempat tersebut sebagai tempat yang nyaman dan aman untuk berkemah. Suasana alam yang tenang, angin malam yang mencumbu dengan atmosfer wilayah pegunungan perlahan menambah rasa betah untuk berkemah.
Fami berharap, setiap pengunjung menjaga kebersihan lokasi itu agar tidak tercemar oleh sampah yang merusak keindahan alam. “Kedepannya bisa siapkan tempat sampah disini, supaya sampah tidak berserakan,” ujar Fami.
Rizki Mulyanto, pengunjung lainnya berharap pemerintah bisa menyiapkan infrastruktur yang mendukung, seperti jalan yang bisa memudahkan pengunjung untuk sampai ke lokasi tersebut.
“Setiap hari ada orang yang datang ke sini. Pemerintah harus memperbaiki jalan supaya bisa lebih cepat sampai ke lokasi,” jelas Rizki.
Comments 1